TRIBUNNEWS.COM, BELO HORIZONTE – Jangan pernah meremehkan kedalaman skuat Belgia. Kira-kira itu yang ingin disampaikan Marouane Fellaini usai menjadi pahlawan kemenangan 2-1 atas Aljazair pada laga grup H di Estadio Mineira, Rabu (18/6/2014).

Pelatih Belgia, Marc Wilmots, membuat dua keputusan penting dalam kariernya begitu Rode Duivels tertinggal 0-1 pada babak pertama. Pada awal babak kedua pria 45 tahun itu memasukkan Dries Mertens menggantikan Nacer Chadli.

Kemudian pada menit ke-65 Wilmots menarik Mousa Dembele dan memasukkan Marouane Fellaini. Nama terakhir sedang disorot karena tampil buruk bersama Manchester United musim lalu.

Keputusan Wilmots terbukti jitu. Fellaini hanya butuh lima menit untuk menyamakan kedudukan. Umpan silang Kevin de Bruyne dari depan kotak penalti dituntaskan Fellaini dengan sundulan yang sempat mengenai tiang.

Empat menit kemudian keputusan Wilmots akhirnya menciptakan sejarah. Tendangan keras Mertens dari dalam kotak penalti Aljazair menghadirkan kemenangan pertama Belgia setelah tertinggal sejak 1986.

“Sekarang semua orang telah melihat pemain-pemain pengganti yang telah memberikan perbedaan hari ini. Hal seperti itu selalu mungkin bagi tim ini karena kami memiliki banyak pemain berkualitas. Selain saya, ada banyak pemain pengganti yang bisa membuat perubahan besar dan mereka adalah pemain penting bagi Belgia pada Piala Dunia kali ini,” kata Fellaini dikutip Tribunnews.com dari FIFA.com.