Pelatih Portugal: Ronaldo Memaksakan untuk Bermain
Pelatih Paulo Bento lebih menyebut kegagalan Portugal tak lepas dari menurunnya performa Cristiano Ronaldo.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PORTO - Portugal harus pulang lebih cepat dari Piala Dunia 2014, setelah gagal bersinar di Grup G dan kalah bersaing dengan Jerman serta Amerika Serikat. Pelatih Paulo Bento lebih menyebut kegagalan Portugal tak lepas dari menurunnya performa Cristiano Ronaldo.
Bento mengatakan, Ronaldo sama sekali tak nyaman ditempatkan sebagai ujung tombak di lini depan. Akibatnya, permainan CR7 jadi tidak berkembang dan membuat Portugal dengan mudah ditekuk oleh Jerman serta ditahan imbang Amerika Serikat.
Cederanya dua striker Hugo Almeida dan Helder Postiga, membuat Bento tidak punya banyak pilihan, selain menempatkan Ronaldo sebagai striker. Menurut Bento, Ronaldo tidak bisa berkreasi lebih apalagi bila dikawal lebih dari satu pemain lawan.
"Saya tidak pernah berpikir Ronaldo akan ditempatkan sebagai ujung tombak. Itu bukan keputusan terbaik, karena dia tidak nyaman pada posisi itu. Seharusnya dia memberitahu saya sejak awal," kata Bento kepada TV1, seperti dikutip Goal, Selasa (1/7/2014).
Selain tidak nyaman sebagai bomber, pemilik FIFA Ballon d'Or 2014 ini juga tidak dalam kondisi fit 100 persen. Hanya, pemain milik Real Madrid ini ngotot ikut berlatih dan bertanding penuh dalam laga fase grup.
"Ketika sampai di pusat pelatihan dia tidak fit 100 persen. Tapi kemudian Ronaldo mampu untuk berlatih dan bermain. Saat pertandingan dia bermain dengan susah payah sambil menahan rasa sakit. Dia tidak akan saya mainkan bila memang dia mengatakan belum fit," tutup pelatih tim berjuluk Seleccao ini.(Azwar Ferdian)