TRIBUNNEWS.COM - Kosta Rika adalah tim yang paling mengejutkan di turnamen Piala Dunia 2014. Dipandang sebelah mata oleh banyak orang, tapi kini merupakan salah satu tim yang berlaga di perempat final, setelah menumbangkan Uruguay, Italia, Inggris, dan Yunani. Kini Belanda adalah ujian mereka selajutnya.

"Saya bahagia bermain melawan tim-tim hebat, karena dengan begitu mengasah kemampuan kami, membuat kami menjadi lebih baik. Kini kami menantikan pertandingan lawan Belanda, sebuah tim yang sangat kuat dengan prestasinya, dan para pemainnya yang tingkat tinggi. Kami memandang tinggi terhadap tim ini, sehingga kami merasa sangat keren bisa bermain melawan mereka," kata Celso Borges, dalam siaran pers sebagaimana dilansir Al Dia.

Gelandang klub AIK Stockholm ini menilai Robin van Persie dan Arjen Robben adalah dua pemain yang berbahaya.

"Yang akan menghukum kami tanpa ampun jika kami berbuat kesalahan," ujar Borges sebagaimana dikutip Boston Herald.

Tentu saja Borges dan rekan-rekannya di Los Ticos tak ingin hal itu terjadi. Mereka tak ingin perjalanan Los Ticos berhenti di perempat final.

"Ticos sekarang ingin melangkah lebih jauh lagi. Kami lapar dan  berambisi," kata Borges, yang berhasil melampaui rekor sang ayah, Alexandre Guimaraes, yang 24 tahun lalu  berhasil membawa Kosta Rika untuk pertama kalinya menembus babak 16 besar Piala Dunia 1990.

Salah satu hal yang menjadi penyemangat Borges dan kawan-kawannya adalah mereka satu-satunya wakil CONCACAF yang tersisa di Piala Dunia 2014.

"Kami juga ingin membuat sejarah bagi CONCACAF. Kami datang ke sini untuk bertanding, bukan untuk leyeh-leyeh di pantai," kata pria yang cakap berbahasa spanyol, Portugis, dan Inggris ini.

Baca di Koran Super Ball, Sabtu (5/7/2014)