Brasil vs Jerman, Perang Lini Tengah
Duel pemain di lini tengah menentukan hasil laga semifinal Brasil dan Jerman
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Duel pemain di lini tengah menentukan hasil laga semifinal Brasil dan Jerman. Dua negara favorit juara akan bertemu di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, (Rabu 9/7/2014) dinihari. Kedua tim mempunyai sejumlah pemain andalan di posisi sentral tersebut
Tuan rumah Brasil diperkuat Luiz Gustavo dan Paulinho yang menjadi poros permainan. Mereka berperan dalam menyeimbangkan permainan bertahan dan menyerang. Tugas playmaker yang dijalani Oscar menjadi lebih mudah karena kedua pemain tersebut.
Kembalinya Luiz Gustavo setelah menjalani hukuman larangan tampil di perempatfinal membuatnya mengisi posisi jangkar menggantikan Fernandinho. Gustavo menjalankan peran dengan membuat satu asis, 34 penyelamatan, dan 79.8 rata-rata umpan.
Pengalaman Gustavo bermain di kompetisi Bundesliga bersama 1899 Hoffenheim, Bayern Munchen, dan VFL Wolfsburg akan dimanfaatkan pelatih Luiz Felipe Scolari. Big Phil akan mempertimbangkan duet Gustavo dan Paulinho.
“Saya perlu waktu untuk berpikir tentang hal ini, saya melihat bagaimana orang lain pulih dansetelah itu saya akan membuat keputusan,” kata Scolari seperti dilansir sports.ndtv.
Mempunyai banyak pemain berposisi gelandang bertahan membuat pelatih Luiz Felipe Scolari melakukan transformasi permainan selama turnamen berlangsung. Brasil memainkan gaya defensif dengan melakukan serangan balik melalui aksi individu pemain.
Sayang, absennya Neymar karena menderita cedera punggung merupakan sebuah kerugian. Sebab, penyerang tersebut menjadi andalan dengan torehan empat gol yang dicetak. Namun, Brasil masih mempunyai Hulk dan Oscar.
Tim Samba tak hanya dikenal mengusung sepak bola indah. Namun berubah menjadi tim yang bermain keras (117 tackel). Tujuh pemain Brasil telah diberikan kartu kuning, termasuk Luis Gustavo dan Thiago Silva yang masing-masing menerima dua kartu kuning.
Kerasnya permainan Brasil telah dikeluhkan gelandang Jerman, Bastian Schweinsteiger. Sejauh ini dirinya merasa siap dan dalam kondisi fit jelang pertandingan. Namun terkadang ini tetap sulit karena Brasil kerap melakukan pelanggaran yang melebihi batas
"Para pemain Brasil tidak hanya seperti penyihir dalam sepak bola, tekel keras juga menjadi bagian dari permainan mereka. Kami harus lebih hati-hati, begitu juga dengan wasit," tutur Schweinsteiger,” seperti dilansir Foxsport.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, akan menaruh Schweni bersama dengan Sami Khedira di posisi gelandang bertahan. Sementara, Philipp Lahm akan kembali ke posisi asalnya di bek sayap kanan. Ini telah dilakukan sejak laga perempatfinal melawan Prancis.
Untuk mengalahkan Brasil, tim berjuluk Die Mannschaft, harus bermain seperti melawan Prancis. Jerman tak hanya tangguh di belakang, tetapi juga memaksimalkan peluang yang didapat untuk mencetak gol.
Jerman berhasil menteralisir serangan balik cepat Prancis, karena bertahan dan menghalau serangan dengan baik. Trio Schweni, Khedira, dan Toni Kroos mempunyai kemampuan mengoper dan menahan bola lebih baik dari Paulinho dan Luiz Gustavo.
Der Panser membuat 2938 passing ini merupakan yang paling tinggi dibandingkan finalis lainnya termasuk Brasil yang hanya 1816. Namun, bicara menciptakan peluang tim Samba lebih unggul dengan catatan 82 kali berbanding 72 kali. Kedua tim sama-sama telah mencetak 10 gol.