Tragedi Mineirazo
Brasil mengalami kegagalan untuk kedua kali meraih gelar juara ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Brasil mengalami kegagalan untuk kedua kali meraih gelar juara ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia. Tragedi ‘Maracanazo’ pada 1950 terulang kembali di Estadio Mineirao, namun dalam kondisi yang lebih buruk.
Tragedi ‘Maracanazo’, yang berarti ‘Tamparan Maracanã’ adalah sebuah pertandingan yang merupakan salah satu kemenangan tak terduga dalam sejarah sepak bola yang terjadi pada pertandingan menentukan babak penyisihan terakhir Piala Dunia 1950.
Laga dimainkan di Estádio do Maracanã di kota Rio de Janeiro pada 16 Juli 1950. Brasil unggul satu poin dari Uruguay sebelum laga, Uruguay membutuhkan kemenangan untuk merebut gelar sementara Brasil hanya butuh hasil imbang untuk juara.
Brasil unggul lebih dulu beberapa menit setelah babak kedua lewat gol Friaça, namun Juan Alberto Schiaffino menyamakan kedudukan untuk Uruguay pada pertengahan babak kedua sebelum Alcides Ghiggia mencetak gol kemenangan 11 menit sebelum laga berakhir.
Berselang 64 tahun kemudian, Brasil kembali gagal meraih gelar. Namun, kali ini kekalahan diderita di pertandingan semifinal. Jerman menghancurkan tim tuan rumah dengan skor 1-7 di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Rabu (9/7/2014) dinihari.
Ini merupakan kekalahan paling telak selama 94 tahun terakhir. Sebelumnya, tim Samba ditaklukkan Uruguay dengan skor 0-6 di Vina del Mar, Chili pada 18 September 1920. Publik Brasil pun meratapi kekalahan tersebut.
Masyarakat Brasil dan skuat asuhan Luiz Felipe Scolari larut dalam kesedihan. Tangis air mata membanjiri stadion berkapasitas 62.170 kursi tersebut. Media Brasil pun ramai-ramai menyebut kekalahan tersebut sebagai tragedi 'Mineirazo'.
Harian olahraga Lance menyebut kekalahan ini sebagai 'Hal Paling Memalukan Sepanjang Sejarah."(Kekalahan kali ini membuat) Peristiwa Maracanazo menjadi tidak ada apa-apanya, hanya sesuatu dari masa lalu," demikian surat kabar Brasil tersebut menulis dalam situsnya.
‘Sejarah yang Memalukan’ tertulis dalam situs Folha de Sao Paulo, setelah tim Samba menderita kekalahan terburuk dalam 100 tahun terakhir. “Brasil kembali dipermalukan setelah mencoba menjadi juara di tanah sendiri,” tulis harian tersebut.
Sementara, situs G1 mengutip pernyataan pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, yang menyatakan bahwa laga tersebut adalah ‘Bencana’. Sedangkan, Globoesporter.com yang masih satu grup dengan G1 menulis, "Hasil Memalukan yang Paling Memalukan.
Sejauh ini, hanya Argentina yang mampu meraih gelar juara sebanyak dua kali ketika menjadi tuan rumah, yaitu pada 1978 dan 1982. Sementara, negara lainnya yang pernah meraih juara ketika menggelar event tersebut adalah, Uruguay (1930), Italia (1934), Inggris (1966), dan Prancis (1998).