Berpulangnya Ayi Beutik Jadi Momentum Perdamaian The JakMania dan Viking Persib
sinyalemen perdamaian antara Viking Persib Club dan The JakMania pendukung Persija Jakarta mengemuka kembali.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pascaberpulangnya Panglima Viking Ayi Suparman alias Ayi Beutik di RS Advent, Sabtu (9/8/2014), sinyalemen perdamaian antara Viking Persib Club dan The JakMania pendukung Persija Jakarta mengemuka kembali.
Aksi mengheningkan cipta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat hendak memulai big match Persija melawan Persib Minggu (10/8), serta spanduk-spanduk ucapan bela sungkawa dari The Jak di SUGBK, menjadi indikator perdamaian kedua kubu suporter terbesar di Indonesia ini, bisa dilanjutkan kembali. (baca: Mengheningkan Cipta untuk Ayi Sebelum Persib vs Persija )
"Momen ini, terlepas dari meninggalkanya Kang Ayi, ke depannya kami ingin jadi suporter yang baik dan kami bisa saling mengunjungi. The Jak bisa ke Bandung dan Viking bisa ke Jakarta," kata Ketua The JakMania, Muhammad Larico Ranggamone kepada Tribun melalui ponselnya, Senin (11/8/2014).
Rico mengatakan mewakili organisasi The JakMania, pihaknya turut berduka dan merasa kehilangan sosok Ayi Beutik sebagai tokoh suporter sepakbola di Indonesia.
"Harapan pribadi, bagaimanapun kang Ayi, sepulangnya beliau ke Rahmatullah, kami telah memaafkan segala apa yang telah terjadi diantara kami selama ini," ujarnya.
Pada kesempatan laga di SUGBK itu, Rico mengaku telah bertemu dengan seluruh pemain Persib, Manajer dan manajemen PT PBB selaku badan hukum yang menaungi klub Persib.
"Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kemarin ke manajer, pada kapten tim Persib dan pada PT PBB. Kami mendoakan yang terbaik untuk kepergian Ayi dan semoga mendapat terbaik di sisi Allah SWT," katanya.
Ia memaklumi jika di SUGBK masih ada pihak-pihak yang menunjukkan kekurangsopanannya atas orang yang meninggal. Namun, secara organisasi, Rico menegaskan The JakMania turut berduka cita.
"Tujuan kami, meski ada kontra, tapi itu harus disudahi. Beban berat kami jika permusuhan ini terus dipelihara. Dan sekarang, ada kesempatan untuk mewujudkan perdamaian itu," katanya. MEN/TRIBUN JABAR