Timnas U-19 Minim Varisasi Serangan
Tommy Welly mengatakan tim nasional Indonesia U-19 mendapat pelajaran penting dari kekalahan 1-3 ketika menghadapi tim nasional Vietnam
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat sepak bola, Tommy Welly, mengatakan tim nasional Indonesia U-19 mendapat pelajaran penting dari kekalahan 1-3 ketika menghadapi tim nasional Vietnam U-19 pada laga grup B di Berakas Sports Complex, Bandar Seri Begawan, Rabu (13/8/2014). Menurut Tommy Welly, skuat asuhan Indra Sjafri membutuhkan variasi serangan.
Menyusul kekalahan dari Vietnam, timnas Indonesia U-19 kemasukan enam gol dan hanya memasukkan dua gol pada tiga pertandingan. Menurut Tommy Welly, perbendaharaan gol Indonesia hanya merupakan salah satu aspek yang perlu diperbaiki.
Menurut Tommy Welly, secara permainan, Indonesia belajar bahwa Vietnam memiliki banyak variasi serangan. Pria yang akrab disapa Towel itu menilai Vietnam memiliki serangan balik yang luar biasa tajam. Selain itu, Vietnam memiliki individu-individu yang memungkinkan hal itu terjadi.
“Itulah yang dibutuhkan timnas U-19 Indonesia. Mereka harus memiliki banyak skenario alternatif, termasuk pergantian-pergantian pemain. Sekarang strategi pergantian pemain kita sudah terbaca, Dimas Drajad untuk Muchlis Hadi, Septian David untuk Maldini Palii,” tutur Tommy.
“Kita juga butuh variasi permainan karena ketika menghadapi berbagai gaya permainan lawan, tim nasional Indonesia U-19 bisa memiliki banyak skenario permainan,” imbuh Tommy.