TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Jebloknya penyelesaian akhir lini serang Persija Jakarta masih menjadi persoalan klise. Pelatih Persija Jakarta Benny Dolo harus mencoba alternatif lain ketimbang mempertahankan komposisi penyerang yang mandul gol.

Kehadiran Boakay Eddie Foday yang direkrut pada paruh kedua kompetisi ternyata tidak banyak membantu persoalan klasik yang dialami Macan Kemayoran. Striker asal Liberia itu hanya mampu menyumbangkan 2 gol lewat titik putih dari 7 pertandingan.

Sementara Ivan Bosnjak yang kerap berkutat dengan cedera hamstring hanya mampu sumbangkan 4 gol. Sedangkan Rahmat Afandi baru menorehkan dua gol dari 7 laga.

Adapun Agung Supriyanto yang lebih sering dibangkucadangkan hanya menyumbangkan sebiji gol. Dan, striker anyar yang didatangkan dari Persipasi belum mendapat banyak kesempatan tampil sehingga nihil gol.

Koleksi gol terbanyak justru datang dari Ramdani Lestaluhu. Meski beroperasi di sayap, namun pemain 22 tahun ini memiliki insting lebih tajam dalam urusan mencetak gol. Buktinya, mantan personel Sriwijaya FC itu kini mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak dengan torehan delapan gol.

Melongok dari statistik gol yang dihasilkan Ramdani, tidak ada salahnya untuk dicoba sebagai alternatif pemecah kebuntuan di lini
depan. Pelatih tim nasional U-23 Aji Santoso pun mulai jeli melihat keunggulan Ramdani. Pria kelahiran Tulehu itupun kerap difungsikan sebagai penyerang lubang untuk menambal persoalan penyelesaian akhir Garuda Muda.

"Saya tidak bisa pungkira bahwa titik kelemahan Persija saat ini adalah soal penyelesaian akhir. Ini persoalan klise yang harus kita perbaiki. Kita akan mencoba beberapa alternatif ke depan," kata Benny Dolo.

Meski tidak mengisyaratkan akan mengubah komposisi lini serang, namun pelatih 63 tahun itu mengakui naluri gol yang dimiliki Ramdani. Sederet penyerang yang dimiliki diminta berkaca terhadap pencapaian gol yang dapat dikoleksi pemain jebolan PPLP Ambon itu.