TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sekjen PSSI Joko Driyono mengatakan pembentukan dua Tim Nasional Indonesia U-19 merupakan salah satu terobosan untuk menggantikan minimnya penyelenggaraan kompetisi di daerah. Pembentukan timnas lebih dari satu tim ini menjadi wadah bagi pemain yang tidak lolos seleksi di timnas.

"Kita punya pemain berprestasi di daerah itu belimpah. Sebagai wadahnya kita bentuk timnas lebih dari satu," ujar Joko Driyono kepada Harian Super Ball, Jumat (29/8/2014).

Joko menjelaskan tidak berjalannya kompetisi di daerah ini yang membuat talenta pemain di daerah tidak terasah. Keberadaan pemain muda berbakat ini seharusnya bisa dikembangkan melalui klub profesional.

Akan tetapi, faktanya di klub itu para pemain muda jarang mendapatkan kesempatan bermain di laga profesional dengan alasan tertentu.

"Seharusnya potensi mereka (pemain berbakat) itu bisa tersalurkan di klub, tapi nyatanya belum tersentuh," ujarnya.

Saat ditanya proyeksi yang dicapai dengan pembentukan timnas Indonesia U-19B, Joko belum bisa memastikan. Namun, CEO PT Liga Indonesia ini menjawab timnas U-19B ini dipersiapkan untuk mendukung timnas U-19 di Piala Asia 2014, Myanmar Oktober mendatang.

"Kami belum bisa memastikan apakah tim ini dikirim ke AFF U-22  2015 nanti atau even lainnya," ujarnya.

PSSI membentuk timnas Indonesia U-19B sebagai kompetitor timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Pembentukan ini dilakukan setelah Garuda Jaya gagal meraih kemenangan di Turnamen Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) musim 2014 di Brunei Darussalam. Sebagian pemain yang bergabung di timnas U-19B ini adalah pemain Garuda Jaya yang tidak lolos seleksi.