TRIBUNNEWS.COM - Terlempar dari kandang Chelsea di Stamford Bridge, Samuel Eto'o mendarat di Goodison Park. Masih sama-sama biru. Dan kemarin, ia melakukan debut bersama Everton dengan menghadapi klub lama, Chelsea.

Tapi debut di Goodison Park berbuat hasil manis secara personal. Dalam kekalahan 3-6, Eto'o mencetak satu gol menit ke-76. Gol ini sebenarnya membuat gemuruh stadion karena mendekatkan posisi jadi 3-4. Tapi semenit kemudian, Ramires menambah satu gol buat Chelsea, sebelum Diego Costa menutup kemenangan 3-6 lewat gol kedua menit ke-90.

Samuel Eto'o tak sendirian melawan mantan klubnya. Ada satu pemain lagi, Rumelu Lukaku. Hanya, musim lalu Lukaku sudah membela Everton dengan status pemain pinjaman. Baru musim ini, Lukaku dipermanenkan di Goodison Park. Samuel Eto'o sudah melewati masa puncaknya bersama Barcelona. Kini, di usia 33 tahun, Eto'o tinggal mengandalkan pengalaman.

Pelatih Roberto Martinez sengaja mendatangkan Eto'o dengan status bebas transfer untuk menyeimbangkan tim yang banyak diisi pemain muda. Pengalaman alias CV (curriculum vitae) Eto'o memang bisa menjual, terutama di kala tim berada dalam kesulitan.

Performa Eto'o satu musim bersama Chelsea masih menawan. Hanya saja, Evertonians belum yakin betul Eto'o bisa mengulang prestasinya di Stamford Bridge. Evertonian khawatir Eto'o menjadi seperti David Ginola atau Paul Gazza Gascoigne yang gagal menjadi panutan.

Tapi gol dalam debutnya kemarin menaikkan pamor Eto'o di mata Evertonians. Dan lagi, Eto'o tak mengejar duit di Inggris. Sebab, banyak klub lain di luar Liga Inggris yang menawarkan gaji lebih tinggi.

Baca di Koran Super Ball, Senin (1/9/2014)