TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sekjen PSSI Joko Driyono mengatakan pihaknya belum bisa memastikan nasib pemain yang namanya dicoret dari tim nasional Indonesia, apakah bisa kembali bergabung. Akan tetapi, Joko menegaskan pemain yang 'gugur' di tengah pemusatan latihan itu dicatat dalam bank data PSSI yang kemungkinan dibuka kembali menjelang even tertentu.

"Kita belum tahu apakah pemain yang dicoret dari timnas U-19B itu dipanggil lagi atau tidak. Yang pasti, nama-nama itu tercatat sebagai bank data pemain," ujar Joko Driyono kepada Harian Super Ball, Selasa (2/9/2014).

Joko Driyono menambahkan para pemain yang dicoret itu menjadi aset PSSI yang datanya disimpan oleh Badan High Performance Unite (HPU). Nama itu akan dipanggil kembali untuk menghadapi even tertentu.

"Nanti kita panggil kembali sesuai kebutuhan. Tergantung evennya apa. Untuk sementara nama-nama mereka itu dicatat sebagai aset kita," ujarnya.

Seperti diketahui, Tim Nasional Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri banyak memanggil pemain berbakat yang tersebar se-Indonesia. Para pemain ini diseleksi dalam waktu panjang dan yang tidak memenuhi persyaratan akan dibuang. Pemain terbuang yang tidak lagi dipakai Indra Sjafri ini sebagian besar ditampung oleh Tim Nasional U-19B yang dibentuk belakangan oleh PSSI.

Pembentukan timnas U-19B yang dilatih Rudy William Keltjes ini bertujuan sebagai pesaing Garuda Jaya agar performanya stabil. Selain itu, Timnas U-19B ini juga diciptakan untuk mendukung keberadaan timnas U-19 terutama dalam pengadaan pemain. Seperti penarikan kapten timnas U-19B Rudolf Yanto Basna, ke timnas untuk mengisi posisi belakang setelah Ryuji Utomo dibebat cedera. Timnas U-19B dipersiapkan untuk mengikuti Turnamen Pre-Repatory AFF 2014 di  Vietnam, 5-9 September 2014.

Keberangkatannya itu menggantikan Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri yang rencananya menjalani pemusatan latihan di Spanyol, menjelang Piala Asia 2014 di Myanmar, Oktober mendatang.