TRIBUNNEWS.COM - Meski tak lagi memperkuat Juventus, David Trezeguet masih terus mengikuti perkembangan bekas timnya itu. Ia merasa ikut bangga, Si Nyonya Tua yang telah dibelanya selama 11 tahun (1999-2010) itu merebut scudetto di akhir musim lalu. Ini menjadi gelar juara Seri A ketiga kalinya secara beruntun yang diraih Juventus.

Di bawah pelatih anyar Massimiliano Allegri, Trezeguet masih percaya, Bianconerri masih menjadi kekuatan di pentas Seri A dan mempunyai kesempatan lagi merebut gelar musim ini.

"Juventus tetap favorit juara Seri A. Skuadnya sangat kuat dan berhasil mendatangkan pemain-pemain yang bagus. Pergantian pelatih tidak akan mempengaruhi mental juara dalam tubuh tim. Bahkan, bisa jadi, Allegri akan menawarkan solusi baru,” ungkap Trezeguet yang mengkoleksi 138 gol dari 245 penampilannya di Serie A.

Selama tiga musim bersama Conte, Juve telah meraih segalanya, termasuk memecahkan rekor yang diraih musim lalu dengan menjadi tim pertama yang berhasil menembus lebih dari 100 poin. Musim ini Trezeguet berharap, Gianluigi Buffon dkk lebih fokus ke laga di pentas Eropa di ajang Liga Champions.

"Juventus harus menaikkan performanya dan menempatkan Liga Champions sebagai salah satu targetnya. Jika saya boleh memilih, saya lebih fokus meraih gelar Liga Champions daripada meraih lagi scudetto keempat kali berturut-turut,” lanjut bintang gaek berusia 36 tahun, yang kini berkarier di kompetisi Liga Super India bersama FC Pune.

Selama 11 tahun bersama Juventus, Trezeguet juga belum pernah merasakan mengangkat trofi Liga Champions. Ia hanya mempersembahkan dua gelar Seri A dan Supercoppa Italia. Terakhir kali Si Nyonya Tua merebut trofi Liga Champions sudah hampri 19 tahun lalu, yakni pada musim 1995/96.

Baca di Koran Super Ball, Senin (8/9/2014)