TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -  Pereli Indonesia, Subhan Aksa, mampu finish di posisi 5 besar pada SS17, 18, dan 20 dan membawa pulang 10 poin dari ajang balapan WRC2 yang digelar di Australia.

Pereli dari tim Bosowa Rally Team itu juga mampu bersaing dengan sejumlah pereli papan atas dan melibatkan diri dalam rivalitas itu dengan tampil lebih agresif dari sebelumnya.

Tragedi kecelakaan Yazeed Al-Rahji dari Saudi Arabia, yang memimpin kelas WRC2 sejak sesi awal, dan kecelakaan  Ott Tanak dari Estonia di SS 19, cukup menguntungkan Al-Attiyah dan tiga kontestan juara dunia 2014 lainnya seperti Lorenzo Bertelli (Italia), Yuriy Protasov (Ukraina) dan Jari Ketomaa (Finlandia).

Subhan Aksa juga ikut diuntungkan. Tapi, lepas dari insiden itu, dia dan navigator Nicola Arena (Italia) menampilkan performa terbaik pada hari terakhir. Ubang tampil lebih agresif dengan motivasi menguji dan mengasah skill-nya di dalam kokpit.

“Kita memang sengaja geber mobil untuk coba bersaing di kelompok atas. Secara umum lintasannya oke, tak terlalu besar risikonya, pacenote yang jadi panduan pun sangat bagus. Alhamdulillah bisa pulang dengan poin yang lebih besar dari sebelumnya,” ujar Subhan Aksa.

Dengan hasil 5 Besar WRC2 dan 16 Besar overall dari 79 starter, Subhan Aksa berhasil memperbaiki kegagalan musim lalu di Rally Australia yang harus berhenti di hari pertama.

Saat ini subhan telah mengoleksi 12 poin dari dua penampilan musim ini. Dua poin awal dipetik pada Rally Portugal. Sebagai perbandingan, tahun lalu ia meraih 13 poin dari 6 penampilan di WRC2. Dari tiga seri tersisa tahun ini, rencananya pasangan Ubang – Nicola akan terjun di Wales Rally Great Britain (13-16 November).

Sementara itu Juara WRC2 Australia akhirnya jatuh pada Al-Attiyah yang sukses mengamankan posisi overall sampai SS terakhir. Peringkat 2 sampai 4 ditempati Ketomaa, Protasov, dan Bertelli.