Speed Endurance Skuat Aji Santoso Bermasalah
Lili Kurniadi menegaskan fisik skuat asuhan pelatih Aji Santoso ini sangat baik, begitu juga dengan endurance (ketahanan) relatif bagus.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan Pelatih Fisik Tim Nasional Indonesia Senior AFF 2012, Lili Kurniadi mengatakan speed endurance skuat Garuda Muda sangat lemah sehingga permainan cepat yang ditampilkan tidak bertahan lama. Berbeda dengan lawannya Korea Utara yang memiliki speed endurance relatif konsisten.
Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan Garuda Muda lolos ke empat besar Asian Games XVII 2014, Incheon, Korea. Langkah Garuda Muda terhenti setelah dikalahkan Korea Utara 4-1, dalam babak 16 besar, Jumat (26/9/2014).
"Speed Endurance-nya sangat lemah. Makanya terlihat permainan cepatnya itu hanya di menit awal saja, tetapi begitu masuk jelang akhir babak pertama speed endurance mulai kendur. Permainan jadi lambat, banyak yang jalan," ujar Lili Kurniadi kepada Harian Super Ball, Sabtu (27/9/2014).
Lili Kurniadi menegaskan fisik skuat asuhan pelatih Aji Santoso ini sangat baik, begitu juga dengan endurance (ketahanan) relatif bagus. Akan tetapi, speed endurance Bayu Gatra dkk yang dianggap bermasalah. Lili menegaskan permasalahan ini muncul karena faktor persiapan yang sangat mepet. Pemusatan latihan Garuda Muda belum tersentralisasi. Hanya beberapa waktu saja timnas bergabung yang kemudian kembali lagi ke rumah saat liburan.
"Pemusatan latihan belum tersentralisir, sehingga ada jeda yang membuat pembinaan menjadi kurang efektif. Berbeda kalau di Belanda, misalkan persiapan (pemusatan latihan) bisa satu tahun dan berjenjang," ujarnya.
Bukan hanya itu, Lili Kurniadi menambahkan persiapan yang sempit ini juga berdampak pada materi pemain yang rentan cedera. Seperti yang terjadi saat melawan Thailand, beberapa pentolan Garuda Muda tidak bisa diturunkan akibat cedera. Seperti penjaga gawang Andritany Adhyasa, Dedi Kusnandar dan Ramdani Lestaluhu. Akibatnya, Garuda Muda babak belur kalah 6-0 oleh tim mantan juara Asian Games, Thailand.
"Faktor cedera juga dipengaruhi karena persiapan yang sangat terbatas. Ditambah kekuatan fisik pemain yang masih di bawah pemain luar. VO2 Max pemain kita mau ditingkatkan menjadi 50 saja sudah berat, padahal kalau pemain luar itu sampai 80," ujarnya.
VO2 Max adalah volume maksimal 02 yang dproes oleh tubuh pada saat melakukan kegiatan yang intensif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.