TRIBUNNEWS.COM - Sosok Steven Naismith dibutuhkan Everton untuk bersaing di Liga Europa musim 2014-2015. Striker asal Skotlandia itu mengalami perubahan status di mata suporter tim berjuluk The Toffees. Semula, pemain berusia 28 tahun itu menjadi bahan cemoohan karena penampilan kurang menjanjikan.

Naismith hanya mampu mencetak sembilan gol dari 62 penampilan di Premier League sejak bergabung pada musim 2012-2013. Namun, setelah melewati masa-masa sulit, dia mampu bangkit dari keterpurukan. Sekarang, publik Goodison Park memuji pemain yang mengawali karier di klub Klimarnock seperti idola.

Sebanyak empat gol telah dibuat di delapan penampilan Premier League. Ini membuat dia menjadi top scorer klub di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Inggris. Dua gol diantaranya dicetak saat mengantarkan tim asuhan Roberto Martinez terhindar dari kekalahan atas Leicester City dan Arsenal.

Penampilan konsisten Steven Naismith di kompetisi domestik diharapkan berlanjut saat Everton menghadapi tuan rumah Lille OSC di Stade Pierre-Mauroy, Jumat (24/10) dinihari, dalam matchday 3 babak penyisihan Grup H Liga Europa. Naismith diharapkan mencetak gol pertama di kompetisi kasta kedua antarklub di Eropa itu.

“Kami benar-benar bersyukur memiliki dia (Steven Naismith,-red) di skuat kami, dan kami tahu betapa pentingnya dia di permainan mendatang. Dia bisa bermain dalam banyak cara dan begitu banyak peran yang berbeda karena kecerdasan sepak bola. Ini merupakan aset berharga baik kami,” tutur manajer Everton, Roberto Martinez seperti dilansir Mirror.

Sebagai bentuk penghargaan kepada Naismith. manajer asal Spanyol itu bahkan telah menyiapkan sebuah penghargaan dalam bentuk kontrak baru untuk membuat sang pemain bertahan lebih lama lagi di Goodison Park. Meskipun, kontrak sang pemain masih tersisa 18 bulan lagi.

“Kami selalu ingin memberikan penghargaan kepada semua orang, tetapi dia (Steven Naismith,-red) baik dihargai saat ini. Kami harus memastikan dia terus menikmati sepak bola dan dia mengerti bahwa dia adalah pemain penting bagi kami. Dia bekerja dengan baik dan tidak ada masalah sama sekali,” ujar mantan manajer Wigan Athletic itu.

Everton bertekad mempertahankan posisi di puncak klasemen Grup H. Untuk sementara, The Toffees mengoleksi empat poin, satu kali menang atas Wolfsburg 4-1 dan satu kali seri atas Krasnodar 1-1. Sedangkan, Lille menempati posisi ketiga dengan koleksi dua poin, dua kali seri masing-masing dengan skor 1-1 atas Krasnodar dan Wolfsburg.

Untuk memberikan dukungan kepada skuat asuhan Roberto Martinez, seperti dilansir liverpoolecho, terdapat sekitar 8000-10.000 suporter yang akan melakukan perjalanan dari Liverpool ke Stade Pierre-Mauroy. Bek Everton, Phil Jagielka, mengaku mendapatkan dukungan moril dari suporter.

“Saya pernah mendengat akan ada ribuan Evertonian (suporter Everton,-red) di sana. Saya berharap banyak dan banyak lagi dari yang diperkiran (suporter) untuk hadir di sana. Ini adalah pertandingan yang ingin kami nikmati. Optimisme kami tinggi di Liga Europa, tidak seperti di Premier League yang menempati posisi bawah,” ujar Jagielka.

Pelatih Lille SC, Rene Girard, bertekad mengembalikan tim berjuluk Les Dogues ke jalur kemenangan setelah tanpa kemenangan di tiga pertandingan terakhir, Usai menahan imbang Wolfsburg 1-1 pada 3 Oktober lalu, tim asal Prancis itu dua kali menderita kekalahan di Ligue 1, yakni 0-3 atas Olympique Lyonnais dan 1-2 atas EN Avant Guingamp.