Peluang Persija Datangkan Dejan Antonic, Menipis
Juru taktik berusia 45 tahun itu diproyeksikan menggantikan posisi Rahmad Darmawan di Persebaya Surabaya.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Peluang Persija Jakarta untuk mendapatkan tanda tangan pelatih asal Serbia, Dejan Antonic, semakin tipis. Juru taktik berusia 45 tahun itu diproyeksikan menggantikan posisi Rahmad Darmawan di Persebaya Surabaya.
Bahkan, Dejan dikabarkan telah menemui manajemen Bajul Ijo untuk membahas penawaran kontrak jangka panjang. Meski belum ada keputusan resmi, namun mantan pelatih Arema Indonesia itu merespons positif niat manajemen Persebaya.
"Saya masih belum buat keputusan tentang masa depan saya. Semuanya menantang, tapi saya akan pilih yang terbaik dan sesuai dengan cara kepelatihan saya," kata Dejan kepada Harian Super Ball.
Selain Persija, klub yang sehat secara finansial seperti Persipura Jayapura dan Mitra Kukar dikabarkan tertarik memboyong Dejan. Keberhasilannya membawa Pelita Bandung Raya ke semifinal menjadi magnet bagi tim-tim besar. (Baca: Dejan Antonic Tunggu Pinangan Tim Paling Profesional)
Sementara manajemen Persija mengaku masih memprioritaskan Dejan. Namun, proses komunikasi di antaranya sedikit terhambat lantaran mantan pelatih Pro Duta itu tengah berlibur di Hong Kong.
Dejan sebenarnya telah memaparkan program kepada manajemen Persija. Ia mengaku tertantang menangani tim elite Ibukota itu musim depan. Namun, kesepakatan hanya terjadi jika syarat yang diajukan dapat dipenuhi manajemen Macan Kemayoran.
Kendati demikian, pelatih berlisensi A UEFA itu menegaskan jika tidak akan menolak tawaran menangani tim nasional Indonesia. Bahkan, ia cukup antusias jika ditawari menukangi pos yang ditinggalkan Indra Sjafri di skuat Indonesia U-19.
"Bagi saya, melatih timnas adalah sebuah kehormatan. Saya tidak keberatan jika diminta latih Indonesia U-19. Karena, saya sangat senang bekerjasama dengan anak-anak muda," ungkap Dejan yang pernah melatih timnas Hong Kong.