Rully Nere: Indonesia Minim Prestasi karena Kurangnya Kompetisi Sepakbola
Rully Nere, pemain Timnas Indonesia 1979-1989, mengatakan pemain-pemain Indonesia usia muda kekurangan jam terbang bermain karena minimnya kompetisi
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Carut marut sepakbola di Indonesia dinilai karena ketidakmampuan induk sepakbola Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dalam membina pemain muda.
Rully Nere, pemain Timnas Indonesia 1979-1989, mengatakan pemain-pemain Indonesia usia muda kekurangan jam terbang bermain karena minimnya kompetisi.
"Mereka harus bikin kompetisi yang bagus, terutama kompetisi di usia muda. Saya kira kompetisi di usia muda ini tidak ada sama sekali," ujar Rully di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (20/12/2014).
Menurut Rully, sebenarnya kompetisi di usia muda adalah tanggung jawab asosiasi provinsi (Asprov). Akan tetapi ternyata hanya beberapa asprov yang bekerja.
Apalagi kini sudah banyak berdiri sekolah sepak bola (SSB). Selesai di SBB, Rully mengatakan nasib pemain tersebut tidak jelas karena minimnya kompetisi kelompok umur.
Sebut saja kompetisi U21 yang diselenggarakan PSSI. Menurut bekas pemain Persipura Jayapura itu, kompetisi tersebut jomplang, karena tidak ada kompetisi U19.
"Jadi pemain ini banyak kompetisi, dia lebih matang jam terbangnya. Dari situ U 16 SSB itu kan banyak bermain. Dia kan tidak punya kompetisi antar mereka aja," ujar pemilik 38 caps untuk Timnas Indonesia itu.