TRIBUNNEWS.COM - Bigreds Aceh dan beberapa komunitas di tanah Serambi Mekah itu berpartisipasi dalam peringatan 10 tahun Tsunami Aceh. Pada Minggu, 21 Desember, lalu bersama komunitas yang ada di Aceh, Bigreds Aceh melakukan long march di Kota Banda Aceh sebagai simbol terima kasih kepada berbagai pihak yang peduli korban Tsunami Aceh.

"Tujuan utamanya untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan kepada 53 negara di dunia yang telah membantu hingga Aceh mengalami peningkatan pembangunan selama 10 tahun ini," ujar Rahmat Nazillah, Manajer Marketing and Communication Bigreds Aceh.

Rahmat pun merasakan adanya pembangunan yang terjadi di tanah kelahirannya itu. "Tentunya ada perubahan ya, sebelum dan sesudah Aceh terkena tsunami, pembangunan setelah tsunami terlihat lebih bagus ketimbang sebelum terkena tsunami," ungkapnya.

Rahmat menambahkan, pembangunan lebih terasa saat terkena tsunami, konflik sosial di Aceh yang awalnya ada sekarang sudah hilang.

Dengan menggunakan hashtag #2612 #CareDay di media sosial Twitter, Bigreds Aceh mengajak seluruh anggota Bigreds untuk turut serta dalam aksi sosial ini dengan cara mem-posting foto berupa dukungan untuk tragedi Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.

Berbagai regional Bigreds yang ada di Indonesia mengirimkan foto-foto kepedulian mereka terhadap para korban dan keluarga musibah tsunami yang ada di Aceh melalui akun Twitter Bigreds Aceh.

Segala tulisan seperti "Care Day 2004-2014, Gone But Never Forgotten You'll Never Walk Alone #YNWA" terpampang di selembar kertas menjadi obyek foto bersama.

Tidak hanya Bigreds Aceh yang berpartisipasi dalam aksi "Hari Kepedulian" itu. Beragam kelompok dari lintas komunitas, antara lain komunitas I Love Aceh, komunitas fotografi, fan klub sepak bola lainnya, komunitas sepeda, komunitas beladiri, Palang Merah Indonesia, dan Palang Merah Remaja hadir memakai atribut masing-masing komunitas.

Baca di Koran Super Ball, Sabtu (27/12/2014)