Brendan Rodgers: Kerja Keras Liverpool Berminggu-Minggu Terbayar
Brendan Rodgers tersenyum puas dengan hasil ini, setelah Reds berjibaku dengan prestasi yang seperti roller-coaster.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Liverpool bisa bertahun baruan dengan hati gembira, setelah menang besar pada laga terakhir mereka di tahun 2014. Reds menekuk Swansea City dengan skor 4-1. Adam Lallana menjadi bintang pertandingan dengan mengemas dua gol. Dua gol lainnya dicetak Alberto Moreno, dan "sumbangan" dari Jonjo Shelvey. Dengan kemenangan ini Liverpool berjarak 5 poin dengan zona Champions. (Baca juga: Liverpool vs Swansea 4-1: Jalannya Pertandingan)
Brendan Rodgers tersenyum puas dengan hasil ini, setelah Reds berjibaku dengan prestasi yang seperti roller-coaster. "Sebuah permainan yang menakjubkan melawan tim bagus di 8 besar. Saya sangat senang melihat pertandingan tadi," ujar Rodgers kepada Sky Sports.
Pria Irlandia Utara ini semakin percaya dengan formasi 3-4-3, yang mulai digunakannya sejak Mario Balotelli tidak dimainkannya. "Berminggu-minggu kami kerja keras mencari rumus yang tepat untuk menemukan kembali kreativitas kami, dan dalam dalam beberapa pekan terakhir kami melihat permainan kami lebih berisi, lebih intensif, dan lebih menekan, yang membuat peluang kami lebih banyak," ujar Rodgers.
Formasi 3-4-3, dengan Philippe Coutinho, Raheem Sterling, dan Adam Lallana sebagai ujung trisula, juga memperlihatkan perbaikan performa ketiganya. Khusus untuk Lallana, Rodgers mengatakan pemain tersebut akhirnya mendapatkan ganjaran untuk kerja kerasnya selama ini.
Meski pun puas, Rodgers mengatakan masih melihat skuadnya belum sempurna, dan ketidak sempurnaan itu ada pada sosok Simon Mignolet. "Kelihatan dia masih belum percaya diri," katanya.
Pertandingan ini diwarnai dua insiden "kekerasan", yakni saat sikut Jonjo Shelvey menghantam muka Emre Can, dan yang kedua, Sterling hampir saja menampar Federico Fernandez. Hanya saja kejadian ini tak berakhir dengan kartu merah. "Saya rasa wasit membuat keputusan yang tepat," katanya.
Meski keduanya tidak mendapat kartu kuning, pihak Federasi Sepak bola Inggris (FA) mengadakan penyelidikan, dan keduanya terancam mendapat sanksi larangan bermain
Sementara itu Garry Monk, Pelatih Swansea, mengatakan, kekalahan ini akibat kesalahan para pemainnya. Meski begitu Monk tidak langsung menunjuk "kambing hitam". Bahkan dia tidak menyalahkan Shelvey untuk gol bunuh diri tersebut.
Monk juga membela Shelvey dalam insiden dengan Can, dengan mengatakan tindakan itu bukan sebuah kesengajaan.
Shelvey sendiri mengatakan hanya mengangkat tangannya untuk menghalangi Can memperoleh bola. "Namun ternyata tangan saya malah mengenai mukanya. Saya tak bermaksud seperti itu. Meski begitu saya minta maaf kepada Can," katanya.
Baca di Koran Super Ball, Rabu (31/12/2014)