Fabio Oliviera Masih Tetap Tunggu Pinangan Persela
Fabio tetap membuka diri jika Persela berubah pikiran. Namun, Fabio tetap berharap ada pembicaraan terlebih dahulu.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pelatih Persita Tangerang, Fabio Oliviera mengaku, siap direkrut Persela Lamongan untuk menjadi juru taktik di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim depan. Saat ini, pria asal Brasil itu sedang menunggu keseriusan pinangan dari tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut. (Baca Juga: Fabio Oliviera Dilirik Tiga Klub Lokal)
"Jika memang Persela serius menawari, saya siap saja. Tetapi sebelumnya saya akan melakukan pembicaraan dengan manajemen untuk penetapan target, program, dan persiapan tim. Jika pada pembicaraan itu ada kesamaan misi dan visi, saya siap melatih Persela," kata Fabio kepada Harian Super Ball, Kamis (8/1/2015).
Fabio mengatakan itu, karena saat ini dia belum mendapatkan tim untuk dilatih. Namun dirinya tidak mau asal pilih. "Target saya memang melatih tim yang berlaga di LSI. Namun saya harus tetap memikirkan tim yang pas, serius dan memiliki kesamaan pandangan untuk kemajuan tim di kompetisi musim depan," ujar Fabio.
Sebelumnya Fabio juga pernah bertemu dengan asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto untuk berdiskusi terkait program kepelatihan yang dimiliki Fabio. Bahkan riwayat kepelatihan Fabio juga sudah diberikan oleh salah seorang agen yang juga dekat dengan manajemen Persela.
"Saat itu, manajemen Persela sempat menjanjikan waktu untuk saya memberikan presentasi program latihan dan lain-lain. Katanya saya akan presentasi, setelah pelatih Raja Isa melakukan presentasi. Namun dari pemberitaan di media, Persela katanya sudah mendapatkan pelatih Raja Isa. Manajemen Persela pun tidak menghubungi. Ya sudah saya anggap kesempatan untuk melatih Persela sudah tertutup," ucap Fabio.
Meski demikian, Fabio tetap membuka diri jika Persela berubah pikiran. Namun, Fabio tetap berharap ada pembicaraan terlebih dahulu. "Padahal saat bertemu dengan Didik, saya sudah memaparkan program, sekaligus menyiapkan tim pelatih lain yang akan mendampingi saya, seperti Muhtar (mantan pelatih kiper fisik) dan Hariyanto (mantan pelatih kiper timnas) Tetapi sekarang keduanya sudah bergabung ke klub, Muhtar ke Persepam Madura united dan Hariyanto ke Martapura FC," jelas Fabio.
Maka, jika direkrut Persela, dia perlu membicarakan tim pelatih yang pas untuk kerjasama. Pasalnya salah satu faktor kesuksesan sebuah tim, imbuh Fabio, ditentukan oleh kekompakan dari kerjasama tim pelatih. "Kalau seandainya saya diminta bergabung sekarang, tentunya harus dicari tim pelatih lain yang bisa diajak kerjasama dan memiliki misi dan visi yang sama. Pasalnya saya tidak mau menjadi pelatih yang otoriter. Masukan dan saling memberi masukan sangat diperlukan untuk memajukan tim," imbuh Fabio.
Saat ini, pria yang juga pernah PSM Makassar versi LPI dan Persebaya 1927 itu mengaku, belum mendapatkan tim untuk dilatih. "Sebenarnya saya sempat ditawari beberapa tim dari divisi utama, tetapi saya tidak mau asal melatih saja. Tim itu harus benar-benar didukung manajemen dan jelas target ke depannya seperti apa. Kalau cuma sekedar bisa berlaga di kompetisi tanpa target, saya tidak mau, karena tidak ada tantangannya. Kalau bekerja ada tantangan dan targetnnya jelas, pasti ada motivasinya. Pemain pun akan bertanding dengan semangat dan total. Sehingga target tim bisa direalisasikan," tutur Fabio.
Fabio memaparkan dirinya masih tertarik melatih di Indonesia. Oleh karena itu, dia belum memikirkan akan melatih di luar Indonesia,
seperti tim di Malaysia, Singapura, atau Filipina. "Sebenarnya ada sebuah tim yang menawari, tetapi saya masih fokus ingin melatih di Indonesia. Jika ternyata sampai kompetisi LSI digelar, belum juga mendapatkan tim, saya akan memikirkannya apa langkah ke depannya. Sejauh ini, saya masih berusaha melatih tim LSI," papar Fabio.
Persela tercatat sebagai salah satu tim yang paling lambat dalam persiapan tim. Hingga minggu kedua Januari, komposisi tim masih belum benar-benar kelihatan sebagai tim yang utuh. Persela bahkan belum menunjuk siapa pelatih yang akan menukangi Khoirul Huda dan kawan-kawan. Raja Isa yang pernah membeberkan presentasi di hadapan manajemen, ternyata belum memuaskan manajemen.
Manajer Persela Lamongan, Yunan Achmadi mengakui pihaknya masih mencari figur lain yang lebih cocok. "Bukan Raja Isa, kami
pertimbangkan pelatih lain," katanya.
Yunan mengatakan Persela sangat berhati-hati memilih sosok pelatih setelah ditinggal Eduard Tjong. Namun pihaknya belum menguak lebih jauh siapa saja kandidat baru yang masuk dalam pertimbangan tim biru laut.
"Kami ingin pertimbangan yang matang dalam membangun kekuatan, terutama sosok pelatih. Sehingga semua elemen di tim nantinya benar-benar bisa mengangkat prestasi Persela lebih baik dibanding musim lalu," tambah Yunan.