Rudy William Keltjes: Indonesia Perlu Belajar Ke Inggris
Rudy menyatakan seharusnya Indonesia belajar dengan Inggris yang kompetisi dan pemainnya terbilang terbaik dunia.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Belajar lah walau sampai negeri Cina. Pepatah ini tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan anggota Tim Ad Hoc Sinergi bentukan PSSI. Anggota Tim Ad Hoc Sinergi bentukan PSSI, Rudy William Keltjes meminta Indonesia harus belajar ke negara Inggris.
Ia meminta teriakan negatif dari berbagai pihak yang membuat PSSI semakin terpuruk dihentikan. Prestasi sepak bola tidak pernah diraih jika seluruh elemen saling menyalahkan. "Kalau memang menemukan kesalahan, duduk bareng dan segera perbaiki. Jangan teriak-teriak di media sehingga membuat polemik," ujar Rudy William Keltjes kepada Harian Super Ball.
Rudy menyatakan seharusnya Indonesia belajar dengan Inggris yang kompetisi dan pemainnya terbilang terbaik dunia. Akan tetapi, Inggris hanya memeroleh juara dunia Tahun 1966. Kemudian, tropi bergengsi itu belum pernah diraih lagi. Meski demikian, parlemen dan pemerintahan Inggris tetap mendukung sepak bola.
"Harusnya kita berkaca pada Inggris yang pemain dan kompetisinya sudah terkenal di dunia, tapi belum pernah juara dunia. Parlemen dan pemerintahnya tetap dukung," ujarnya.
Mantan penasehat teknik Tim Nasional Indonesia U-19 ini mengatakan jika pemerintah dan parlemen baku support terhadap PSSI maka prestasi akan diraih. "Kalau semuanya baku support pasti prestasi akan datang. Kalau ribut prestasi dijamin tak diraih," ujarnya.
Rudy William Keltjes menjelaskan 12 anggota yang tergabung dalam Tim Ad Hoc Sinergi ini diminta PSSI memberikan masukan demi prestasi. Semua anggota, yang terdiri dari beragam latar belakang itu memiliki satu misi, yakni memperbaiki prestasi sepak bola yang kian menurun. "Kita hadir untuk memberi masukan ke PSSI, bukan untuk ngelawan-ngelawan tim lain," ujarnya.