Pelatih Irak Minta Pemainnya Redam Emosi Hadapi Iran
Dua negara bertetangga tersebut selama ini merupakan musuh bebuyutan dalam dunia sepak bola.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Irak, Radhi Shenaishil, menginginkan timnya untuk bersatu dan berkonsentrasi dalam pertarungan besar menghadapi saingan terberat mereka, Iran di laga perempat final Piala Asia 2015 yang akan digelar, Jumat (23/1/2015) ini.
Juara Piala Asia 2007 menjadi runner-up grup D setelah menang 2-0 atas Palestina di laga pamungkas babak penyisihan grup, pada Selasa lalu. Mereka selanjutnya akan mendapat tugas yang lebih berat lagi untuk bisa mengamankan satu tiket ke babak semifinal dengan menghadapi Iran yang sudah tiga kali juara Piala Asia Iran. Timnas Iran sendiri lolos ke babak perempat final setelah menjadi juara grup C.
Dua negara bertetangga tersebut selama ini merupakan musuh bebuyutan dalam dunia sepak bola. Iran saat ini masih menggungguli Irak, dengan memenangi enam pertandingan dari tujuh pertemuan terakhir.
Untuk menghadapi kekuatan besar timnas Iran, Pelatih Shenaishil berharap agar para pemainnya bisa tetap menjaga ketenangan mereka.
"Kedua tim, Irak dan Iran, akan meminta para pemainnya untuk menunjukkan kualitas permainannya dan melupakan emosi. Ada sejarah antara kedua tim dan Iran memiliki gaya bermain yang sama seperti Irak. Iran juga memiliki sekolah sepakbola yang sama seperti Irak. Saya ingin melihat kualitas pertandingan diperlihatkan besok (Jumat) dan bukan kekuatan dan tackle buruk. Kami sudah berada di babak perempat final dan kami ingin memberikan kesan yang baik di sepak bola Asia, sepak bola Asia yang berkualitas," ujar Shenaishil yang merupakan mantan pemain timnas Irak.
Hal senada juga diungkapkan Pelatih Iran, Carlos Queiroz. Menurutnya penting bagi timnya untuk mencoba membuang emosi jauh-jauh dari lapangan pertandingan. "Itu tidak mudah. Saya mengatakan kepada pemain saya pagi ini. Segalanya untuk kemenangan dan tidak untuk kekalahan. Tapi yang paling penting adalah fokus dan konsentrasi kepada tugas kami," ujar Carlos.
Sementara itu Australia lolos ke semi final Piala Asia setelah mengalahkan China 2-0 di pertandingan perempatfinal, Kamis (21/1) malam. Tim Cahil memanjakan publiknya sendiri setelah mempersembahkan satu gol spektakuler untuk Socceroos di laga kontra China tersebut dengan atraksi tendangan saltonya.
Setelah mengalami kebuntuan di sepanjang babak pertama, Cahill mendapatkan kesempatan emas untuk mencetak gol dengan tendangan salto yang sempurna. Gol tersebut juga mengurangi ketegangan di kubu the Socceroos yang sebelumnya kesulitan menembus barisan pertahanan China.
Cahill selanjutnya menyumbang gol kedua melalui sundulan kepalanya setelah mendapatkan umpan silang dari Jason Davidson. Dua gol ciptaannya tersebut membawa Australia lolos ke babak semifinal Piala Asia. Dua gol tersebut juga menambah koleksi golnya menjadi 39 gol di sepanjang karier sepak bola internasionalnya yang 20 gol di antaranya diciptakan melalui sundulan kepala.
Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Jumat (23/1/2015)