TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pemain muda asal Benua Afrika menunjukkan kemampuannya di ajang Piala Afrika 2015. Setelah striker muda yang sering kali disorot di setiap gelaran Piala Afrika, tahun 2015 ini sejumlah bek muda juga mulai menjadi pusat perhatian penonton.

Sebut saja bek tengah timnas Equatorial Guinea, Diosdado Mbele Mba Mangue. Pemain berusia 17 tahun yang hanya digaji ratusan euro per bulan oleh klubnya, Leones vegetarianos di Malabo, tapi telah menjadi salah satu pusat perhatian di ajang Piala Afrika tahun ini.

Mbele telah memperkuat barisan pertahanan Equatorial Guinea saat timnya menghadapi Burkina Faso, Rabu (21/1/2015) lalu. Meski beruntung terlepas dari kartu kuning atas pelanggaran taktis yang dilakukannya terhadap pemain Burkina Faso, Jonathan Pitroipa, tapi Mbele tampil meyakinkan di hadapan publiknya sendiri.

Pemain muda lain yang bakal menjadi penerus generasi sepakbola Afrika adalah bek Afrika Selatan, Rivaldo Coetzee. Meskipun pemain berusia 18 tahun asal club Ajac Cape Town tersebut harus diusung ke luar lapangan saat memperkuat timnya di pertandngan pertama. Selanjutnya ada Baba Rahman, bek timnas Ghana berusia 20 tahun yang selama ini memperkuat tim di liga Bundesliga, Augsburg dan saat ini tengah dilirik oleh Roma.

Sebelumnya bek berusia 24 tahun asal Kamerun, Nicolas N'Koulou juga selalu menjadi perhatian publik karena penampilannya yang mengesankan. Nicolas yang saat ini berlaga bersama klub Marseille sudah memperkuat timnas Kamerun sejak tahun 2008 lalu.

Pemain berusia 23 tahun asal Mali, Molla Wague, tampil mengesankan saat menghadapi Kamerun meskipun pemain klub Granada yang saat ini tengah dipinjam Udinese itu tidak memiliki musim yang baik bersama klubnya.

Pelatih timnas Pantai Gading, Herve Renard, yang merupakan mantan pemain belakang, mengatakan bahwa bek asal Afrika dikenal sangat kuat. Mereka juga mampu meningkatkan aspek teknik dan kecepatan mereka yang mana sangat diinginkan oleh seluruh pelatih.

Bahkan Renard berjanji akan menurunkan bek mudanya dari klub Paris Saint-Germain, Serge Aurier untuk mendampingi Toure saat menghadapi Guinea di posisi bek kanan, Wilfried Kanon dari ADO Den Haag di bek kiri, dan bek Espanyol, Eric Bailly di tengah. "Mungkin masih banyak lagi bek yang cukup bagus yang bisa berlaga di Eropa saat ini. Lima belas tahun lalu speed tidak sepenting saat ini bagi pemain bek. Saat ini mereka harus cepat dan memiliki fisik yang kuat. Hampir semua bek asal Afrika memiliki keduanya," ujar Renard.

Sejumlah bek muda asal Afrika tersebut bakal memperpanjang daftar bek terbaik asal Afrika yang sudah terlebih dahulu terkenal di Eropa. Seperti Sammy Kuffour, bek asal Ghana yang mampu membawa klub Bayern Munich meraih gelar juara Liga Champions. Kuffour juga mencetak gol kemenangan bagi klubnya tersebut di ajang Club World Championship di tahun 2001.

Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Minggu (25/1/2015)