Instruktur Pelatih AFC Nilai Kualitas Pelatih Indonesia Ketinggalan dengan Negara Tetangga
Danurwindo mengusulkan situasi ini bisa dikejar terutama dengan dilibatkannya Narayan sebagai direktur coaching education PSSI.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Director Coaching Education PSSI, yang juga Instruktur pelatih AFC, Narayan Sivaji Nair mengatakan kualitas pelatih sepak bola Indonesia ketinggalan dibanding dengan negara lainnya. Ketertinggalan para pelatih ini salah satunya disebabkan putusnya komunikasi PSSI, federasi sepak bola Indonesia dengan pengurus AFC.
Demikian dinyatakan Narayan Sivaji Nair menjawab pertanyaan Danurwindo, mantan direktur teknik PSSI saat keduanya bertemu. "Pelatih kita ketinggalan. Ini karena sudah lama tidak berkomunikasi dengan AFC," ujar Narayan Sivaji Nair yang diutarakan Danurwindo kepada Harian Super Ball.
PSSI sempat beberapa tahun putus komunikasi dengan AFC setelah terjadi perselisihan dikalangan pengurus yang mengakibatkan munculnya dualisme kepengurusan dan kompetisi liga. Narayan, kata Danurwindo tidak menjelaskan secara rinci sejauh mana ketertinggalan pelatih sepak bola Indonesia itu.
Ia juga tidak menjelaskan posisi pelatih Indonesia berada di level mana dibandingkan dengan negara lainnya. "Dia (Narayan) tidak menjelaskan juga posisi ketertinggalan pelatih kita tuh ada di mana?" ujarnya.
Danurwindo mengusulkan situasi ini bisa dikejar terutama dengan dilibatkannya Narayan sebagai direktur coaching education PSSI. Salah satu caranya yakni PSSI menghidupkan kembali kompetisi di semua kelompok umur yang bersifat regional dan nasional. Untuk pesertanya, pelatih yang memegang itu ditentukan oleh Narayan, berdasarkan hasil pendidikan kepelatihan.
"Nanti pelatihnya itu yang nunjuk Narayan. Biar mereka (pelatih) itu bisa mengembangkan apa yang telah diperoleh dalam kepelatihan," ujarnya.