Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ambisi Persija Jakarta untuk meraih puasa gelar juara yang telah menjauh dalam satu dekade terakhir, kian membumbung tinggi. Namun, target tersebut tidak akan tercapai jika manajemen masih akrab terbelit krisis finansial.

Wacana tersebut diungkapkan mantan pemain Persija, Imran Nahumarury. Menurutnya, materi pemain Macan Kemayoran saat ini sangat memungkinkan untuk merenggut gelar juara LSI 2015.

Sejumlah pemain top seperti Bambang Pamungkas, Stefano Lilipaly, Ramdani Lestaluhu, dan Alfin Tuasalomony menjadi modal bagus untuk meningkatkan kekuatan tim Ibu Kota yang dalam beberapa musim terakhir menurun drastis.

Pengalaman serta kualitas yang dimiliki pelatih Rahmad Darmawan pun tidak perlu diragukan. Kini, tinggal bagaimana manajemen mengantisipasi ancaman serius dari faktor nonteknis. "Materi pemain dan pelatih sudah bagus, tidak perlu disangsikan. Tapi, semuanya akan sia-sia kalau manajemen masih bermasalah. Penunggakan gaji pemain tidak boleh lagi terjadi," kata Imran kepada Harian Super Ball, belum lama ini.

Selain membutuhkan manajemen yang profesional, lanjut Imran, tim Ibu Kota memerlukan pemain loyal. Artinya, mental bertanding pemain tidak mudah terpengaruh dengan persoalan nonteknis yang mungkin masih menggelayuti Persija.

Sejak awal menerima tawaran melatih Persija, Rahmad Darmawan, menyanggupi target juara. Tetapi, ia menegaskan pentingnya dukungan penuh dari manajemen, terutama soal kepastian finansial.

"Gelar juara tidak bisa diraih begitu saja tanpa dukungan penuh dari sektor manajerial, staf pelatih, dan infrastruktur memadai. Jika
semua kebutuhan terpenuhi, target juara Insya Allah bisa kita raih bersama," ujarnya.

Persoalan finansial jadi faktor kunci dalam mewujudkan ambisi juara. Ini menjadi pengalaman berharga RD saat menangani tim bertabur bintang musim lalu, Persebaya Surabaya.

Meski telah melakukan jor-joran dengan mendatangkan sederet pemain bintang, tim berjulukan Bajul Ijo pun terlibat penunggakan gaji pemain. Alhasil, Persebaya hanya finis di babak delapan besar LSI 2014.