Persija Pertajam Simulasi Tandang Lawan Pra PON DKI
Bambang Pamungkas dan Greg Nwokolo, kembali menjadi dua ujung tombak yang diandalkan di sektor depan.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Meski memiliki materi pemain yang lebih mumpuni, Persija Jakarta bakal tampil lebih bersabar menunggu tekanan dari tim Pra PON DKI. Strategi ini dicoba untuk mempertajam simulasi laga tandang yang akan digelar di Mako Brimob, Depok, Rabu (24/3/2015).
"Ini adalah simulasi laga away (tandang). Saya ingin anak-anak main lebih menunggu. Tidak menekan menyerang lebih dulu, baru kemudian melancarkan serangan balik," kata pelatih Rahmad Darmawan yang akrab disapa RD itu.
Tampil menunggu yang dimaksud adalah memberikan kesempatan kepada lawan untuk berinisiatif menyerang lebih dulu. Namun, serangan balik terpola sudah dipersiapkan untuk membongkar susunan pertahanan lawan. Bambang Pamungkas dan Greg Nwokolo, kembali menjadi dua ujung tombak yang diandalkan di sektor depan. Penyerang asal Rusia, Yevgeni Kabayev, kemungkinan yang baru pulih akan diberi kesempatan pada babak kedua.
Alfin Tuasalamony dan Mahardiga Lasut kemungkinan bakal diturunkan berdampingan di lini tengah menyusul absennya Stefano Lilipaly yang pulang ke Belanda. Gelandang jangkar Macan Kemayoran, Amarzukih, tampaknya akan ditarik mundur ke belakang untuk menggantikan pos bek kanan. Peran ini biasanya ditempati Syaiful Indra Cahya yang kini tengah menjalani pemusatan latihan tim nasional Indonesia di Sidoarjo, Jawa Timur.
Di atas kertas, kualitas Pra PON DKI berada dua tingkat di bawah Persija. Namun, tim kebanggaan publik Jakarta dapat terjungkal jika kembali tampil buruk seperti menghadapi Persikad Purwakarta, pekan lalu. "Kemarin (lawan Persikad) bukan karena persoalan teknis. Tapi, soal kemauan dan motivasi. Makanya saya kini menekankan kepada semua pemain untuk tampil dengan pride (kebanggaan) ketika berada di lapangan," ujar pelatih kelahiran Metro Lampung 48 tahun silam.
RD mengaku tidak memiliki gambaran kekuatan Pra PON DKI. Namun, ia mengetahui karakter sang pelatih, Sudirman, yang merupakan rekannya di tim nasional era 80-an. "Dia (Sudirman) tipikal pekerja keras dan disiplin. Pertandingan pasti tetap berlangsung ketat," ujar RD.