TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan, merasa tidak nyaman dengan kebijakan libur latihan yang diterapkan pengelola Macan Kemayoran kepada seluruh timnya.

Kata Rahmad, libur latihan bisa berdampak buruk kepada performa timnya ketika kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015 kembali digelarnya pada akhir bulan ini.

“Pelatih itu memang satu posisi yang mengharuskan hadir dalam segala kondisi. Mau tidak mau saya harus ada. Takutnya pemain latihan, malah saya tidak ada,” kata Rahmad, beberapa waktu lalu.

RD, sapaan Rahmad Darmawan, sempat merisaukan keputusan manajemen Persija yang meliburkan agenda latihan tim. Sementara Bambang Pamungkas dan kawan-kawan harus segera menyimulasikan strategi permainan, menyusul buruknya permainan mereka di dua laga terakhir yang hanya menghasilkan satu poin.

Kata RD, dia akan menyimulasikan laga kandang melawan tim Divisi Utama. Jika simulasi itu tidak dilaksanakan, kata Rahmad, bisa mengakibatkan gawang Persija semakin sering dibobol lawan-lawannya di kompetisi.

Karena itu, RD mengharapkan adanya penyelesaian masalah di dalam tubuh Persija agar anak-anak asuhnya bisa kembali berlatih.

Sebelumnya pemain Persija menyatakan mogok latihan karena gaji mereka selama tiga bulan terakhir tidak dibayar pengelola Persija. Aksi itu mendorong keluarnya keputusan Presiden Persija, Ferry Paulus, meliburkan seluruh kegiatan tim. Apalagi, LSI 2015 dihentikan sementara waktu oleh PSSI.

Jika tidak ada perubahan, pada Sabtu (25/4/2015), tim oranye akan bertandang ke markas Persipura Jayapura dan pada Kamis (30/4/2015) akan bertamu ke kandang Perseru Serui.

Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Selasa (21/4/2015)