Persib, Kehormatan, dan Bayang-Bayang Sanksi FIFA
Persib antusias memenangkan dua laga sisa meskipun kemenangan tak berarti menjamin Pangeran Biru bakal bertanding di perempatfinal.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Setelah kompetisi domestik terhenti, Persib Bandung hanya bisa menunjukkan eksistensi di AFC Cup untuk musim ini.
Namun, peluang Pangeran Biru cukup tertutup. Ancaman sanksi FIFA turut menentukan nasib Maung Bandung. FIFA memberikan tenggat waktu bagi Indonesia hingga 29 Mei 2015 untuk menyelesaikan masalah di kompetisi domestik jika ingin bebas dari sanksi.
Persib Bandung berpeluang melakoni dua laga tersisa sebelum 29 Mei, menuntaskan babak grup lawan Ayeyawady United dan partai di babak 16 besar. Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, menilai timnya tetap semangat menanti dua pertandingan itu.
Menurutnya, skuat asuhannya amat berhasrat memenangkan dua partai itu. Bahkan, meskipun kemenangan tak berarti menjamin Pangeran Biru bakal bertanding di perempatfinal.
Bagi Djanur, sapaan Djadjang, raihan sempurna di dua laga itu bukan saja soal kehormatan melainkan juga soal keberadaan Persib Bandung di hadapan pecinta sepakbola.
"Ajang ini, sebetulnya, sekaligus demi menunjukkan bahwa kami tetap eksis dan berhenti (di AFC) karena situasi (kisruh sepakbola tanah air," ujarnya di mes Persib, Kamis (7/5/2015).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.