TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Rencana digulirkannya turnamen pra musim oleh PT Liga Indonesia (PT LI) disambut baik oleh Direktur Teknik Semen Padang, Asdian.

Selain untuk memberikan pertandingan kepada pemain dan mengaktifkan kegiatan klub, turnamen itu dianggap sebagai pelipurlara. Pasalnya saat ini, seluruh klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) tidak bisa bertanding menyusul konflik antara Menpora dan PSSI.

"Bisa dibilang ini turnamen pelipurlara, setelah kami tidak bisa menjalankan kompetisi. Paling tidak kami bisa bertanding lagi, meski tidak bisa bermain di LSI," kata Asdian kepada Harian Super Ball, Kamis (14/5/2015).

Meski demikian, Asdian tetap salut dengan kinerja PT LI yang telah memutar otak agar klub-klub bisa tetap bertanding.

"Yang kami butuhkan kan memang bertanding. Jadi saya mengapresiasi terhadap kerja keras PT LI untuk berencana menggelar turnamen pra musim ini," ucap Asdian.

Menurut Asdian, dengan terhentinya kompetisi, masyarakat di Sumatera Barat atau Padang tidak mendapatkan hiburan murah dan merakyat.

"Hanya dengan kompetisi sepakbola sajalah masyarakat bisa terhibur. Oleh karena itu, ketika kompetisi dihentikan seperti ini, Padang jadi sepi. Seperti tidak ada geliat apa-apa," ujar Asdian.

Oleh karena itu, Asdian menyambut baik rencana digelarnya turnamen itu selain sebagai pelipurlara sekaligus mengangkat semangat seluruh pemain.

"Saya sih berharap ini tidak hanya rencana saja, tetapi juga segera direalisasikan. Sehingga pemain punya keyakinan bisa bertanding lagu. Dengan demikian motivasi dan semangat pemain akan kembali meningkat," terang Asdian.

Asdian berharap PT LI bisa segera menyiapkan turnamen yang belum diberi nama itu. "PT LI harus bisa memastikan dapat izin dari pihak kepolisian. Jangan sampai terjadi lagi saat tim tidak bisa bertanding. Padahal kami sudah menyiapkan diri dari segi teknis dan materi. Kami memang butuh kepastiannya," tutur Asdian.

Asdian yakin PT LI bisa mendapatkan izin bertanding untuk turnamen ini. Pasalnya event itu sifatnya hanya turnamen.

"Berbeda dengan LSI yang sifatnya kompetisi yang krusial dan membawa tim juara bisa bertanding di AFC Cup. Oleh karena itu, PT LI harus benar-benar bisa bergerak cepat mewujudkan turnamen ini," jelas Asdian.

Jika beberapa hari sebelum tanggal 26 Mei sebagai waktu yang direncanakan sebagai awal turnamen, PT LI sudah memberikan kepastian dalam bentuk surat resmi, tentu akan membuat seluruh pemain di LSI senang.

"Pemain akan sangat senang, jika bisa bertanding di turnamen tersebut. Apalagi rencananya sistem pertandingan itu dibagi dalam tiga zona, Timur, Barat, dan Tengah. Sehingga akan berjalan dengan efektif dan efisien. Manajemen tidak perlu mengeluarkan dan sebanyak di kompetisi LSI," jelas Asdian.

Jika turnamen ini benar-benar digelar, Asdian akan membicarakan terkait kontrak pemain dan tim pelatih dengan direksi Semen Padang.

"Ada beberapa opsi yang bisa diambil, seperti memutus kontrak karena LSI tidak aktif, kontrak tidak diputus tetapi pembayaran gaji disesuaikan dengan vakumnya kompetisi, dan memutus kontrak dan memperbarui kontrak baru. Kami belum memutuskan opsi mana yang akan diambil. Kami akan merapatkannya agar semuanya tidak ada merasa dirugikan," papar Asdian.

Asdian menambahkan, timnya pasti siap mengikuti turnamen yang tujuannya untuk mengisi kekosongan kompetisi.

"Selama kompetisi terhenti, kami tetap menggelar latihan. Tujuannya jika suatu saat ada keputusan mendadak yang menetapkan kompetisi kembali digulirkan. Oleh karena itu, seluruh pemain pasti sudah siap. Yang terpenting kami bisa mendapatkan kepastian dari PT LI," tambah Asdian.

Asdian menuturkan, dengan kesiapan ikut serta dalam turnamen itu, maka dipastikan Semen Padang masih tetap setia dengan segala kegiatan yang digelar PSSI dan PT LI.

"Jadi tidak mungkin kalau kami berminat untuk mengikuti kompetisi atau turnamen dari pihak lain (termasuk Menpora). Yang kami inginkan adalah bisa bermain dalam satu turnamen atau kompetisi yang diikuti oleh 18 klub. Karena seluruh klub itulah yang diakui. Kami tetap menjaga komitmen, kompetisi atau turnamen yang digelar PSSI atau PT LI harus tetap diikuti oleh 18 klub," papar Asdian.