TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya kan belum bilang mundur dari tim transisi PSSI." Demikian ditegaskan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo ketika ditemui di kompleks istana negara, jakarta, Rabu (20/5/2015) usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Walikota Solo ini berkenan membantu perbaikan di tubuh induk sepakbola Indonesia jika diminta oleh Pemerintah.

"kalau saya bisa bantu, ya saya bantu," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, satu alasan yang membuat Rudy mundur adalah belum adanya surat resmi dari Kemenpora terkait pengangkatan Tim Transisi.

Pernyataan mundur dari Rudy disampaikan kepada sejumlah wartawan pada saat acara peresmian Kantor Lembaga Bantuan Hukum di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (18/5/2015).

"Saya khawatir kalau belum ada surat resmi pengangkatan menjadi anggota Tim Transisi nanti malah disebut tim abal-abal. Namun, saya juga enggak minta-minta surat lho, nanti dikira minta-minta jadi anggota Tim Transisi," kata Rudy kepada wartawan.

Prinsip dasarnya, menurut Rudy, dirinya bersedia untuk membantu Tim Transisi memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Hanya, hal tersebut harus memiliki dasar kuat, yaitu surat resmi dari pemerintah. "Kalau tidak ada surat, mending saya ngurusiwarga Kota Solo saja," kata dia.

Rudy menambahkan, apabila nanti sudah ada surat resmi, dirinya akan mempertimbangkan kembali apakah akan masuk tim dari Kemenpora terkait Tim Transisi itu atau tidak.

Rudy tercatat pernah menjadi anggota Tim Komite Normalisasi PSSI saat Kongres PSSI 2010 di Solo. Saat itu, dirinya mengaku langsung mendapat surat resmi untuk menjadi anggota Komite Normalisasi.