TRIBUNNEWS.COM - Nama Alessandro Matri mendadak menjadi buah bibir di kota Turin, juga untuk Juventini di seantero dunia. Golnya ke gawang Lazio pada tujuh menit perpanjangan waktu babak pertama, memberi trofi kedua musim ini bagi Juventus.

Yup, Matri kembali menjadi sosok penting bagi Juventus, meski kapasitasnya hanya sebatas pemain pengganti. Karier Matri memang bak roller coaster, yang kadang berada di atas, namun bisa terjerembab dengan cepat ke bawah.

Kedatangannya ke Juventus juga dinaungi keberuntungan. Setelah dipinjamkan AC Milan ke Genoa, Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri merasa perlu untuk memboyong lagi Matri ke Juventus Stadium, di awal tahu 2015.

Matri memang pernah menjadi bagian dari keluarga besar Juventus pada periode 2011-2013. Namun sinarnya kala itu meredup, seiring badai cedera yang seringkali menghinggap kakinya.

Namun, level kesabaran yang tinggi menjadi pondasi untuk mendapatkan manfaat besar, yakni berstatus pahlawan bagi Juventus.

Gol ke gawang Lazio, dini hari kemarin, juga menjadi yang pertama sejak aksi Alessandro Iannuzzi pada 1997, yakni gol di momen perpanjangan waktu di level final Coppa Italia.

Matri mengaku senang dan bangga bisa membuktikan kapasitas ketajamannya, yang musim ini sudah mengemas tujuh gol di Serie A dan dua gol di Coppa Italia.

"Karakter Juventus sangat kuat. Di sana, setiap pemain harus berusaha mencetak gol meski hanya diberi waktu 10 menit sekalipun.Trofi ini pantas bagi seluruh skuat karena kami bekerja keras untuk meraihnya. Kini, kami bisa melakukan persiapan guna menjalani tantangan selanjutnya, yakni final Liga Champions,” ujarnya.

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri menilai, Matri memiliki mental baja, dan itu membuatnya mampu menjaga ritme dan ketajaman meski datang dari bangku cadangan. “Saya butuh pemain seperti dia, yang sangat efektif,” tutur eks allenatore AC Milan tersebut.