Penangkapan Pejabat FIFA Tidak Ganggu Rencana Konggres
"Tak ada rencana untuk menunda kongres atau proses pemilihan. Pemilihan (presiden) akan berjalan sesuai rencana," ujarnya.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Dunia sepak bola gempar dua hari menjelang Kongres dan Pemilihan Presiden FIFA di Zurich, Swiss, 29 Mei. Enam anggota Komite Eksekutif FIFA, termasuk wakil presiden induk organisasi sepak bola dunia, itu ditangkap polisi.
Kepolisian Swiss menangkap mereka dan beberapa pejabat lainnya di di Hotel Baur au Lac, Zurich, Rabu (27/5/2015) dini hari waktu setempat. Mereka diduga terlibat kasus korupsi, pencucian uang, pemerasan, dan penipuan transaksi selama 20 tahun terakhir, yang memiliki total nilai kasus lebih dari 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun.
Pucuk pimpinan perusahaan pemasaran olahraga di AS dan Amerika Latin juga terlibat. Mereka membayar sampai 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,9 triliun sebagai sogokan untuk mendapat hak pemberitaan dan pemasaran atas pertandingan internasional.
"Penangkapan ini tekait korupsi yang sudah merajarela, sistematis, dan mengakar, baik di luar negeri maupun di Amerika Serikat," tegas Jaksa Agung AS, Loretta Elizabeth Lynch, saat mengumumkan dasar penangkapan.
Meski begitu, Jubir FIFA Walter de Gregorio menjelaskan, penangkapan itu tak akan mengganggu jalannya kongres dan pemilihan presiden FIFA.
"Tak ada rencana untuk menunda kongres atau proses pemilihan. Pemilihan (presiden) akan berjalan sesuai rencana," ujarnya.
Polisi sempat menutupi para pelaku dengan seprai hotel untuk menghindari wartawan saat memasukkan mereka ke mobil. Para tersangka akan diekstradisi ke AS untuk pemeriksaan.
Sementara itu, Pangeran Ali, satu-satunya penantang Sepp Blatter pada pemilihan Presiden FIFA, Jumat (29/5/2015), mengatakan, "Hari ini hari tersedih dalam dunia sepak bola."
Sebelum penangkapan terjadi, Pangeran Ali melalui tim kampanyenya mengungkapkan praktik kotor seseorang yang menawarkan kepada mereka 47 suara dalam pemilihan. Ali adalah satu-satunya penantang Blatter di pemilihan presiden FIFA akhir pekan ini.
KORAN SUPER BALL, RABU (27/5/2015)