TRIBUNNEWS.COM - Jack Warner, salah satu tersangka kasus korupsi di tubuh FIFA, mungkin patut mendapat julukan bermuka badak.

Mantan Presiden CONCACAF (Federasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia) ini sudah terlihat berdansa dalam sebuah kampanye politik Independent Liberal Party (ILP) di kota Chagaunas, Trinidad & Tobago, Kamis (28/5/2015) waktu setempat.

Padahal, beberapa jam sebelumnya Warner masih mendekam di penjara di Kota Port of Spain, Trinidad & Tobago, berkaitan dengan kasus korupsi yang dilakukannya selama menjabat sebagai Presiden CONCACAF.

Sebagaimana diberitakan The Telegraph, Warner dibebaskan menggunakan jaminan dengan alasan kesehatan. Dia mengaku sangat lelah saat diinterogasi berkaitan dengan kasus itu. Bahkan, Warner meninggalkan penjara menggunakan ambulans.

Tampaknya, mengaku sakit hanyalah akal bulusnya, karena Warner terlihat segar-bugar dalam kampanye ILP. Partai itu memang didirikan Warner, sebagai kendaraannya untuk terjun ke dunia politik yang lebih besar.

Saat ini, pria berusia 72 tahun itu sedang mengincar kursi Perdana Menteri Trinidad & Tobago dalam Pemilu Trinidad & Tobago bulan Mei ini. Saingan Warner adalah perdana menteri inkamben, Kamla Persad-Bissessa.

Warner juga menggunakan acara itu untuk bicara soal kasus korupsi tersebut. "Saya 30 tahun di FIFA, dan jika saya menerima uang, siapa yang memberikannya? Kenapa hanya pejabat dari negara dunia ke-3 yang ditangkap?" katanya, seperti dikutip The Telegraph.

Baca Juga di Harian Super Ball, Sabtu (30/5/2015)