Reynas Abdila/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengatakan dirinya belum menerima surat asli yang dikeluarkan FIFA terkait sanksi ke Indonesia untuk tampil di ajang internasional.

“Sejauh ini kami belum menerima langsung surat dari Sekjen FIFA, Jerome Valcke, seperti apa surat itu? Yang kedua kami ingin tahu apakah betul itu ditandatangani oleh sekjen karena saya sendiri masih menyanksikan kredibilitasnya,” tutur Imam dalam konferensi pers di Kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Surat sanksi FIFA itu dikeluarkan satu hari setelah Kongres Luar Biasa FIFA digelar pada 29 Mei 2015 di Zurich, Swiss. Menurut Imam, pengeluaran sanksi FIFA menuai kejanggalan, pasalnya usai digelarnya KLB FIFA tidak ada agenda pembahasan soal Indonesia.

“Padahal seluruh mata dunia melihat sesudah Kongres FIFA bahwa tidak ada agenda tentang pembahasan Indonesia. Ini suatu hal yang masih terus kami pertanyakan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Imam menerangkan, jika ternyata hal itu nyata dan benar, maka saatnya Indonesia untuk menata ulang organisasi persepakbolaan Indonesia secara benar.

“Tapi jika terbukti benar (surat sanksi FIFA), saya kira ini mungkin bagi kita semua mengevaluasi diri bahwasanya kita ingin ada organisasi yang kuat yang besar, transparan, akuntabel, dan memberi pertanggung jawaban kepada publik,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.