TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Sepp Blatter mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA, Selasa (2/6/2015), langsung mengundang reaksi dari netizen di media sosial. Bahkan, ada yang mengaitkan mundurnya pria asal Swiss berusia 79 tahun itu dengan Ketua PSSI, La Nyalla Mattalitti.

Sepp Blatter mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers di Zurich, Swiss. Ia mengungkapkan, salah satu alasan membuat keputusan itu lantaran tidak mendapat dukungan dari publik setelah FIFA terjerat skandal korupsi.

Dilansir kompas.com, pernyataan Blatter tersebut ditengarai mengilhami pengguna Twitter untuk berinisiatif membuat tagar #LaNyallaPresidenFIFA. Berdasarkan pantauan, Rabu (3/6/2015), tagar itu menempati daftar trending topic di Indonesia urutan kelima hingga pukul 15.08 WIB.

PSSI yang kini dipimpin La Nyalla diberi sanksi oleh FIFA pada Sabtu (30/5/2015). Akibat putusan itu, Indonesia dilarang mengikuti turnamen internasional FIFA maupun AFC hingga waktu yang tidak ditentukan.

Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke, dalam suratnya kepada PSSI, mengatakan, pihaknya baru akan mencabut sanksi dan memulihkan keanggotaan apabila Indonesia memenuhi empat syarat. Inti dari syarat itu adalah PSSI kembali diberi wewenang mengelola urusannya secara independen.

FIFA menganggap pemerintah telah mengintervensi PSSI setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membekukan PSSI melalui surat keputusan yang ditandatangani pada 17 April.

Surat itu muncul ke publik pada 18 April ketika PSSI sedang mengadakan kongres yang memutuskan La Nyalla sebagai ketua umum.