TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Catatan pengadilan di Amerika, Rabu (3/6/2015), menunjukkan seorang bekas anggota komite eksekutif badan sepak bola dunia FIFA mengaku menerima suap terkait penyelenggaraan Piala Dunia 1998 dan 2010 pada November 2013.

Menurut kutipan transkrip sidang itu, Charles Blazer, warga AS yang selama dua dekade bekerja sebagai pejabat FIFA, diam-diam mengaku bersalah atas 10 tuduhan kejahatan di New York sebagai bagian dari perjanjian dengan jaksa Amerika.

Blazer mengatakan kepada seorang hakim ia dan anggota komite eksekutif FIFA lainnya menerima suap terkait dengan pemilihan Perancis sebagai tuan rumah Piala Dunia 1998. Demikian dilansir VOA Indonesia, Kamis (4/6/2015).

Blazer mengatakan ia juga menerima suap terkait penyelenggaraan Piala Dunia 2010 yang diberikan kepada Afrika Selatan.

Sementara itu juru bicara Gedung Putih Josh Earnest, mengatakan pengunduran diri pemimpin FIFA adalah kesempatan memperbaiki kepemimpinan dan citra badan sepakbola dunia itu serta membuktikan tindakan FIFA sesuai misinya.

Rabu, kepolisian internasional Interpol mengeluarkan "peringatan merah" bagi dua bekas pejabat FIFA dan empat pejabat FIFA lainnya atas tuduhan-tuduhan termasuk korupsi dan persekongkolan. Mereka berisiko ditangkap di mana saja, jika bepergian.

Keenam orang itu termasuk di antara 14 orang yang didakwa Departemen Kehakiman AS pekan lalu. Mereka dikenakan tuduhan persekongkolan, penipuan elektronik dan pencucian uang dalam skema yang dikatakan jaksa melibatkan para eksekutif media olah raga membayar atau setuju membayar lebih dari 150 juta dolar AS sebagai imbalan hak pemasaran pertandingan-pertandingan Piala Dunia. (VOA Indonesia)