TRIBUNNEWS.COM - Dalam dua pertemuan terakhir, 2 tim bertetangga ini berakhir imbang. Belgia terakhir kali menekuk Prancis pada Mei 2002, ketika Marc Wilmots mencetak gol di menit terakhir untuk mengunci kemenangan 2-1.

Belgia belakangan ini sangat impresif, sehingga berada di peringkat kedua FIFA. Prestasi itu membuatnya lebih diunggulkan menang atas tuan rumah Piala Eropa 2016 ini.

Mampukah Prancis menjinakkan Belgia? Les Bleus, yang kalah dari Brasil pada Maret lalu dan menjadi satu-satunya kekalahan dalam 8 laga sejak Piala Dunia tahun lalu, yakin bisa memaksimalkan skuadnya di laga ini, termasuk kontra Albania pekan depan sebelum berlibur.

Bagi Pelatih Didier Deschamps, laga ini adalah kesempatan untuk menilai skuadnya setahun sebelum memulai Piala Eropa pada 10 Juni 2016. Striker Real Madrid Karim Benzema tak ikut bergabung dalam skuad Les Bleus karena cedera hamstring.

Dengan begitu, bintang Lyon Alexandre Lacazette, Pemain Terbaik Liga Prancis 2014-15 setelah mencetak 27 gol, akan mendapat kans di jantung serangan.

Duo Juventus Patrice Evra dan Paul Pogba juga tak ikut bergabung karena tampil di final Liga Champions. Namun, Deschamps mantap memanggil wajah baru Paul-Georges Ntep, sayap Rennes berusia 22 tahun yang lahir di Kamerun, tapi memilih Prancis.

Ntep, yang mencetak 9 gol untuk Rennes di musim yang baru berakhir ini, disebut-sebut mirip Franck Ribery. Namun, dia mengakui masih sangat jauh untuk menyamai level bintang Bayern Muenchen.

"Perbandingan itu menyanjung saya. Dia (Ribery) adalah pemain sangat besar yang telah banyak membela Prancis," ujar Ntep.

Baca Juga di HARIAN SUPER BALL, Minggu (7/6/2015)