TRIBUNNEWS.COM - Greg Nwokolo membantah kabar kepindahannya ke BEC Tero Sasana karena terlibat konflik dengan pengelola Persija Jakarta, terutama terkait persoalan pembayaran gaji.

"Tidak ada persoalan dengan Persija. Saya sudah tanda tangan dan dari FIFA juga bisa (mengizinkan). Jadi, jangan bilang tidak bisa," ujar Nwokolo.

"Saya putus kontrak dengan Persija pada 2 Mei (2015) dan tanda tangan kontrak dengan BEC Tero pada pertengahan Mei (2015). Mereka (BEC Tero) serius dan tawaran yang diajukan bagus. Jadi, tidak ada alasan untuk menolaknya, apalagi mereka tim profesional," tambah Nwokolo.

Nwokolo baru akan bergabung dengan BEC Tero pada putaran kedua kompetisi Thai Premier League 2015, akhir Juni ini. Nwokolo berambisi mengantar klub barunya, yang kini menempati peringkat ke-13, naik ke posisi yang lebih baik lagi di klasemen akhir kompetisi musim ini.

Beberapa waktu lalu, Sekretaris Perusahaan PT Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy, menyatakan pemain Indonesia tidak bisa hijrah ke luar negeri setelah PSSI dibekukan FIFA.

Kata Tigor, klub di negara yang dihukum FIFA tidak bisa menerbitkan Sertifikat Transfer Internasional (ITC). "ITC dikeluarkan oleh klub dan federasinya, dalam hal ini PSSI. Sementara PSSI dilarang melakukan kerja sama internasional. Jadi, ITC tidak mungkin dikeluarkan selama PSSI masih disanksi FIFA," kata Tigor.

Sementara CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menyatakan, FIFA memberi pengecualian kepada pemain di negara yang kena sanksi. Pemain tetap bisa melanjutkan kariernya meski induk organisasi sepak bola mereka dibekukan FIFA.

Baca Juga di HARIAN SUPER BALL, Selasa (9/6/2015)