TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tim PSMS Medan tetap konsisten menggelar latihan rutin, meski kejelasan soal kompetisi di Indonesia belum jelas. Berbeda dengan Pro Duta dan Bintang Jaya yang memilih membubarkan diri sementara waktu, Ayam Kinantan tampaknya memilih jalur berbeda.

Pemain belakang PSMS, Riki Istianto mengaku senang bisa bergabung bersama PSMS, yang menurutnya tetap menggelar latihan rutin dan uji coba.

Baginya meski PSSI telah diberi sanksi oleh FIFA dan belum menemukan titik terang kompetisi apakah akan berjalan, ia bersyukur gaji pemain di PSMS, termasuk dirinya terus berjalan.

"Yang pasti satu yang menguntungkan kita. Semua tim uda pada bubar tapi kita masih lanjut latihan. Walau kompetisi belum jelas tapi di sini kita masih terus bergaji dan alhamdulillah senang di PSMS," ujarnya saat berbincang dengan Tribun, Selasa (9/6).

Pemain berusia 20 tahun ini mengatakan, dengan berjalannya terus latihan yang dilakukan pelatih membuat kebersamaan dan kekompakan tim kian solid. Dirinya juga yakin semakin solidnya tim membuat tim lain sulit mengalahkan Ayam Kinantan.

"Kita juga bisa menambah stamina dan menjaga kebersamaan serta kekompakan tim. Agar menjadi tim yang sulit dikalahkan tentunya," katanya.

Riki mengakui, rasa bosan memang sesekali menghampirinya. Namun sebagai pemain yang profesional, tentunya hal seperti itu harus dikesampingkan.

"Kalau latihan terus sih ada bosannya juga karena rindu sama keluarga. Cuma kita ya harus profesional dan bertanggung jawab dalam bekerja," katanya.

Pria kelahiran Gunungkidul ini menyatakan sudah betah bermain di PSMS. Selain kebersamaan dan kekompakan, tim ini katanya membuatnya nyaman.

"Kalau bergabung dengan PSMS sekarang sudah betah. Sudah nyaman di sini apalagi orang-orangnya baik dan ramah. Uda betah lah di sini, pastinya kita ingin bawa PSMS juara dan meningkatkan ke kasta tertinggi," pungkasnya.