Tim Transisi Tak Mau Pusing dengan Klub ISL yang Tak Mau Ikut Kompetisi
Klub mau main ya silakan. Kalo tidak mau main tidak apa-apa. Sepak bola bukan hanya klub ISL.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Rianto, tak mau ambil pusing terkait pernyataan klub Indonesia Super League (ISL), yang menolak turut serta turnamen di luar naungan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Bibit menilai, masih ada alternatif lain untuk peserta.
Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk menggelar kompetisi paling lambat 2 Agustus 2015. Ada tiga turnamen, yaitu Piala Kemerdekaan, Piala Presiden, dan Piala Panglima.
Tim Transisi pun ditugaskan untuk merancang turbamen tersebut. Namun, penolakan terlontar dari beberapa klub ISL, salah satunya Persipura Jayapura.
"Klub mau main ya silakan. Kalo tidak mau main tidak apa-apa. Sepak bola bukan hanya klub ISL. Ada perserikatan dan amatir, kami garap semua. Mudah-mudahan, kami bisa menggulirkan bermacam-macam turnamen pada September," ungkap Bibit, Jumat (12/6/2015).
Sementara itu, anggota Kelompok Kerja (Pokja) Kompetisi dari Tim Transisi, Tommy Kurniawan, belum bisa memastikan klub peserta turnamen. Pasalnya, peserta harus melalui verifikasi terlebih dahulu.
"Semua klub belum terverifikasi. Pekan depan, kami baru melakukan verifikasi," lanjut Tommy.