Pengacara dan Guru Nyaris Jebol Gawang Jerman
Sepanjang babak pertama, Gibraltar mempunyai tiga peluang bagus untuk menggetarkan jala gawang Jerman kawalan Roman Weidenfeller.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM – Meski termasuk tim nasional baru, Gibraltar tidak boleh dipandang sebelah mata. Juara Piala Dunia 2014, Jerman, merasakan itu sepanjang babak pertama menghadapi Gibraltar pada lanjutan penyisihan grup D Kualifikasi Euro 2016 di Estádio Do Algarve, Minggu (14/6/2015).
Sepanjang babak pertama, Gibraltar mempunyai tiga peluang bagus untuk menggetarkan jala gawang Jerman kawalan Roman Weidenfeller. Pada menit ke-17, Adam Priestley yang berprofesi sebagai guru melepaskan tendangan dari sudut sempit. Tendangan Priestley masih bisa dihalau oleh Weindefeller.
Empat menit kemudian, Aaron Payas memaksa Weidenfeller melakukan penyelamatan gemilang. Gelandang yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara itu melepaskan tendangan bebas yang melaju mulus ke arah gawang Jerman.
Pada menit ke-35, Gibraltar mendapat situasi bagus untuk mencetak gol melalui serangan balik. Peluang itu dibuyarkan oleh keputusan controversial hakim garis. Lee Casciaro dianggap berada dalam posisi offside meski berdiri tepat di garis tengah.
Babak pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan Jerman. Gol Jerman dicetak oleh Andre Schurrle pada menit ke-28. Mantan penyerang Chelsea itu memanfaatkan kesalahan kontrol Ryan Casciaro lalu merangsek ke kotak penalti. Begitu mendapat ruang tembak, Schurrle melepaskan sepakan kaki kanan ke tiang jauh.