TRIBUNNEWS.COM - Timnas Argentina dan Timnas Brasil boleh saja mengklaim status sebagai raksasa sepak bola Amerika Selatan. Namun, Timnas Uruguay tahu betul cara terbaik menyakiti dua raksasa tersebut. Uruguay mendadak menjadi musuh nomor satu rakyat Brasil kala mereka menjadi juara Piala Dunia 1950 di Stadion Maracana.

Tuan rumah Timnas Brasil, yang hanya butuh skor imbang untuk menjadi juara, justru takluk 1-2 dari Timnas Uruguay di partai terakhir. Tragedi itu lantas dikenang dengan sebutan Maracanazo.

Timnas Uruguay juga berulang kali berpesta di hadapan masyarakat Timnas Argentina. Tak tanggung-tanggung, tiga dari 15 gelar Copa America milik La Celeste didapatkan kala Argentina berstatus sebagai tuan rumah, tepatnya pada 1916, 1987, dan 2011.

Pemain-pemain seperti Lionel Messi, Sergio Aguero, Javier Pastore, dan Angel Di Maria tahu betul rasanya sakit disingkirkan Uruguay di perempatfinal Copa America 2011 lewat adu penalti.

Timnas Argentina punya kesempatan melakukan balas dendam di Copa America 2015, di mana mereka berada satu grup dengan Uruguay. Duel dua negara pengoleksi gelar Copa America terbanyak itu bakal tergelar di Estadio La Portada, Selasa (16/6/2015).

Laga melawan Uruguay wajib dimenangi Argentina setelah pada partai pertama Grup B mereka ditahan imbang Paraguay 2-2. Hasil seri dengan Paraguay terasa menyesakkan bagi Messi dkk. lantaran mereka sempat unggul dua gol.

“Terdapat kemarahan dan kami mesti mengeluarkannya. Tim berada dalam spirit yang sangat bagus. Kami punya pemain yang kuat secara mental, sosok pemimpin seperti Messi, Javier Mascherano, dan Ezequiel Lavezzi yang bisa menaikkan moral secara instan,” kata kiper Argentina, Sergio Romero, di situs resmi Copa America 2015.