TRIBUNNEWS.COM - Cile punya kesempatan saat menghadapi Meksiko. Kemenangan di laga tersebut jadi penentu langkah mereka menuju fase gugur Copa Amerika 2015.

Mereka lebih diunggulkan dengan skuat yang ada. Sementara Meksiko bertarung tanpa diperkuat pemain bintangnya Javier Hernandez, Andres Guardado, Guillermo Ochoa, Geovani Dos Santos, dan Carlos Vela.

Kemenangan 2-0 atas Ekuador di laga perdana menjadi modal kuat. Cile berada di peringkat pertama Grup A dengan tiga angka. Mexico berada di posisi kedua tertinggal dua angka.

Cile juga mendapatkan dukungan penuh dari publik sendiri karena berstatus sebagai tuan rumah. Alexis Sanchez bisa jadi masalah nomor satu pasukan Miguel Herrera yang termotivasi membuat kejutan.

Sanchez memang belum menciptakan gol bagi Cile di ajang tersebut. Tetapi kontribusinya tak bisa dipandang sebelah mata. Ibarat kuda liar ia bukan pemain yang sulit dijinakkan. Pergerakan dan daya jelajahnya di lapangan sangat luas.

Tenaga dan semangatnya dapat membuat Meksiko kelabakan. Ia merupakan aktor di balik gol kedua Cile saat menundukkan Ekuador. Kejelian dan kecepatannya memotong backpass Jefferson Montero.

Ia lantas meluncur cepat dan mengirimkan umpan yang diteruskan dengan baik oleh Eduardo Vargaz.

Pemain Arsenal tersebut bisa saja melakukan hal serupa ketika menghadapi Meksiko. Apalagi nantinya pasukan Herrera tanpa diperkuat bek senior Rafael Marquez yang dibekap cedera setelah meladeni Bolivia.

Marquez merupakan sosok panutan. Ia diandalkan Herrera mengkoordinir barisan belakang. Bukan karena kepiawaiannya menjegal lawan. Tapi wawasan dan pengalamannya sangat diperlukan tim.

Juan Valenzuela kemungkinan menggantikan posisi Marquez. Pemain berusia 31 tahun itu patut diperhitungkan. Ia juga punya pengalaman. Bahkan kontribusinya patut mendapat apresiasi.

Masih ingat ketika Valenzuela menciptakan gol penyeimbang saat menghadapi Peru di laga persahabatan, 4 Juni 2015. Itu menunjukkan dia bukan hanya bisa bekerja di belakang. Tapi dalam waktu tertentu maju ke depan dan memecah kebuntuan.

Valenzuela memang belum teruji sepenuhnya. Tetapi ia diharapkan lebih cepat beradaptasi ketika berduet bareng Hugo Ayala sebagai bek tengah. Ayala tampil luar biasa menghadapi Bolivia.

Ia tegas dan tak mau ambil risiko dengan meredam laju lawan tanpa kompromi. Tekanan dan gaya tekel keras. Tetapi Bolivia dan Chile adalah dua tim berbeda. Chile memiliki Sanchez dan Arturo Vidal, dua pemain sarat pengalaman di tengah ketatnya kompetisi liga-liga di Eropa.