TRIBUNNEWS.COM - Bek Ezequiel Garay tak terlihat dalam latihan timnas Argentina di Stadion CAP di Huachipato jelang laga final melawan Cile. Bek Zenit st Petersburg ini sepertinya belum sembuh dari sakit perut hingga besar kemungkinan harus absen pada partai final akhir pekan ini.

Masalah di perut Garay membuat sang bek juga tak masuk dalam list pemain saat Argentina melumat Paraguay 6-1 pada babak semifinal. Garay adalah bek andalan Gerardo Martino di posisi bek sentral yang menjadi tandem Nicolas Otamendi. Dengan absennya pemain 28 tahun tersebut, Martino pun memercayakan Bek Manchester City, Martin Demichelis di posisi bek sentral.

Para pemain Tango tampak berlatih santai kemarin. Seluruh skuat, termasuk Carlos Tevez, Gonzalo Higuain, dan Erik Lamela berlatih peregangan dilanjutkan dengan latihan bola-bola pendek di bawah pengawasan dari Pelatih Gerardo Martino, dan para staf.

Di kubu Cile, mereka masih terpukul dengan absennya bek Gonzalo Jara. Tanpa pemain yang dihukum absen tiga laga gara-gara jari tangannya menusuk bokong striker Uruguay, Edinson Cavani ini, terbukti lini belakang tuan rumah jadi rentan ditembus. Ini terlihat saat babak semifinal dimana mereka susah payah mengalahkan Peru 2-1, padahal lawan mereka bermain dengan 10 pemain sejak menit 20.

Pelatih Peru, Jorge Sampaoli sepertinya harus menarik gelandang serba-bisa Gary Medel ke posisi di lini pertahanan. Ini terpaksa ditempuh guna mengantisipasi kecepatan Lionel Messi dkk yang memang di atas rata-rata.

Bek Jose Rojas, yang menggantikan Jara di semifinal, menyebutkan kecepatan pasukan Tango memang jadi fokus utama di laga nanti. "Mereka tim yang sangat cepat. Kita pun fokus berlatih untuk bisa meredam kecepatan mereka. Ini bakal jadi pertarungan yang melelahkan. Kita tak boleh kehilangan konsentrasi barang sedetik pun," tuturnya.

Kehadiran para pemain bintang Argentina seperti Messi, Angel di Maria, Sergio Aguero dll, memang membuat mereka relatif lebih diunggulkan atas Cile. Namun, bek Cile lainnya, Eugenio Mena menegaskan keyakinannya.

"Kami tidak takut. Kami akan melakukan apa yang biasa kami lakukan--tampil dan berjuang sekuat tenaga, menghadapi siapa saja yang ada di depan. Ini merupakan dua tim yang sudah memainkan sepak bola terbaik, pantas ada di final. Inilah waktunya kami untuk menang," katanya.