Perseteruan Valdes-Van Gaal Bukan Pertama Kali
Bukan baru pertama kali pelatih Manchester United, Louis van Gaal, berseteru dengan penjaga gawang Victor Valdes.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Deodatus Pradipto/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM – Bukan baru pertama kali pelatih Manchester United, Louis van Gaal, berseteru dengan penjaga gawang Victor Valdes. Ini merupakan kali kedua Valdes dan Van Gaal berseteru.
Konflik pertama terjadi ketika keduanya masih di Barcelona, tepatnya pada 2002. Saat itu Valdes baru menembus tim utama Barcelona bersama Pepe Reina.
Louis van Gaal berencana meminjamkan Valdes ke Villareal. Saat itu Roberto Bonano masih menjadi pilihan pertama Louis van Gaal di bawah mistar gawang Barcelona.
Valdes menolak karena Van Gaal pernah berjanji akan menempatkan dia sebagai pilihan pertama, bukan Reina. Pada akhirnya, LvG meminjamkan Reina ke Villareal.
Dua bulan kompetisi 2002/03 berjalan, Valdes justru menjadi pelapis Bonano. Van Gaal kemudian meminta Valdes memperkuat tim junior Barcelona di Segunda Division melawan Reus. Valdes tidak memenuhi perintah Van Gaal.
“Bukan saya tidak ingin bermain untuk Barcelona B, namun Van Gaal menyuruh saya pada hari Kamis, dan pada hari Jumat saya harus berlatih dengan Barcelona B, bertanding pada hari Sabtu, lalu saya bilang ke dia bahwa saya butuh akhir pekan untuk memikirkan masa depan apa yang saya hadapi jika kembali ke Barcelona B,” ungkap Valdes kepada Sportsmail tahun lalu.
“Saya tidak terlalu merasa dikhianati dia, namun setidaknya saya membutuhkan waktu pada akhir pekan untuk berpikir,” imbuh jebolan La Masia tersebut.
Pada musim itu, Louis van Gaal semakin mendapat tekanan. Valdes akhirnya kembali ke tim pertama, namun Van Gaal dipecat. Posisinya kemudian digantikan oleh Radomir Antic, lalu Frank Rijkaard.
Konflik antara Valdes dengan Van Gaal kembali terulang ketika keduanya bereuni di Manchester United. Sepanjang musim lalu Van Gaal hanya memberikan dua kesempatan kepada Valdes bermain di Premier League.
Van Gaal meminta Valdes bermain di tim kedua Manchester United, namun permintaan itu ditolak. Van Gaal kemudian menilai Valdes tidak mau mengikuti filosofi Manchester United. Bagi Van Gaal, sikap seperti itu sama dengan pintu keluar dari tim.
Ketika Rijkaard datang pada awal musim 2003/04, pelatih asal Belanda itu memilih Rustu Recber sebagai pilihan utama di bawah mistar gawang. Valdes kemudian berhasil merebut hati Rijkaard dan menjadi pilihan utama sejak musim itu.