TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Real Madrid yang kini berkiprah di Real Betis, Rafael van der Vaart mengungkapkan 'kegilaan' yang terjadi di Santiago Bernabeu lantaran tekanan dan tuntutan akan prestasi dan kegemilangan klub.

Atas tuntutan tersebut Rafael van der Vaart menyebut, Los Galacticos merupakan klub yang paling tidak sabar di dunia. Dilansir Goal.com dari AS, Rafael van der Vaart menyebut, sebuah kekalahan sama saja seperti kiamat bagi Real Madrid.

“Di Real Madrid, jika Anda tidak memenangkan sesuatu, maka itu akan dilihat sebagai kegagalan besar. Madrid adalah klub yang paling tidak sabar di dunia. Anda kalah di satu laga, maka sama artinya dengan kiamat,” kata Rafael van der Vaart.

Karena itu pula, kata Rafael van der Vaart, ia mengaku kaget saat tiga sosok penting Real Madrid harus terdepak tak lama setelah ia bergabung bersama klub para bintang tersebut.

Bagi pemain Los Blancos pada 2008 hingga 2010 sebelum pindah ke Tottenham Hotspur itu, keluarnya tiga petinggi klub merupakan hal gila.

"Saya datang ketika Ramon Calderon menjadi presiden, Predrag Mijatovic merupakan direktur olahraga, dan Bernd Schuster sebagai pelatih. Tiga bulan setelahnya, ketiga orang tersebut itu pergi semua. Sungguh gila. Namun, saya tetap bangga pernah dua tahun berkarier di sana," katanya.