Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Luiz Adriano Lega Akhiri Kutukan Nomor 9 di AC Milan

“Ini adalah tantangan yang menarik,”

Penulis: Willem Jonata
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Luiz Adriano Lega Akhiri Kutukan Nomor 9 di AC Milan
Luiz Adriano 

TRIBUNNEWS.COM - Siapapun pemain yang mendapatkan nomor kostum 9 di AC Milan, selalu punya beban berat. Setelah Filippo Inzaghi dan Alexandre Pato, belum ada seorang pemain pun dalam skuat Milan yang dapat mengemban tugas berat sebagai mesin gol di era sepak bola modern.

Fernando Torres dan Mattia Destro dianggap gagal. Luiz Adriano yang dibeli dari Shakhtar Donetsk dengan banderol 8 juta euro diliputi bayang-bayang tersebut. Seolah para pemain yang menyandang nomor punggung 9 setelah Pato mengalami kutukan.

Namun, ia akhirnya menjawab keraguan sejumlah pihak dengan mencetak gol kedua buat Milan saat menghadapi Perugia di laga perdana Coppa Italia 2015/2016. Ia merayakan golnya dengan berteriak meluapkan suka cita.

Senyumnya merekah seperti lepas dari tekanan yang terus memberat di atas pundaknya. Paling tidak, gol tersebut dapat mendongkrak kepercayaan dirinya yang selalu gagal mencetak gol buat Milan di laga persahabatan.

Pemain internasional Brasil tersebut menciptakan gol perdananya buat Milan pada menit 29 memanfaatkan umpan terobosan yang dilepaskan oleh Carlos Baca. Ia lolos dari jebakan offside. Kemudian merangsek ke kotak penalti Perugia dan menaklukkan kiper Perugia, Antonio Rosati.

Tampaknya kutukan nomor 9 tak sepenuhnya berpengaruh terhadap Adriano. Keyakinannya terhadap diri sendiri cukup besar. Ia yakin bisa memberikan kontribusinya buat Milan asalkan tekun dan bekerja keras dalam setiap latihan dan pertandingan yang akan dimainkan.

Lagipula hal itu jadi tantangan yang menyertai kariernya ketika memutuskan hengkang dari Shakhtar Donetsk, klub raksasa di Ukraina. “Ini adalah tantangan yang menarik,” ucapnya.

Berita Rekomendasi

Apalagi Milan tak difavoritkan sebagai juara di kancah Serie A. Keadaan itu membuatnya semakin ingin menunjukkan kapasitasnya dalam tim. Ditambah catatan mengesankan pemain Brazil yang pernah membela Milan.

Pato misalnya, ia menjadi andalan lini depan di era kepelatihan Carlo Ancelotti. Ia mencuri perhatian di musim pertamanya dengan mengoleksi sembilan gol dari 18 pertandingan. Konsistensinya selama empat musim berturut-turut menjadikannya pilihan utama.

Hanya cedera yang kemudian menjadi pengganggu kariernya. Demikian pula Robinho yang mencetak 14 gol di musim pertamanya.

Luiz Adriano juga punya kelebihan. Ia tak hanya piawai mencetak gol. Selama berseragam Shakhtar Donetsk, ia tercatat menyumbangkan 10 asis di musim 2014/2015. Padahal, posisinya sebagai striker. Namun, ia bukan pemain yang egois dan selalu minta dilayani. Tipikal permainan seperti itu nampaknya akan klop jika ditandemkan dengan Carlos Bacca. Keduanya bisa saling mengisi untuk memaksimalkan peluang yang ada.

Kini di usia 28 tahun, Adriano cukup dewasa. Milan bisa menuai penampilan puncaknya sebagai pemain sepak bola. Apalagi di Milan ada Alex, pemain Brasil, yang dapat membuatnya merasa betah. Memang satu gol yang diciptakannya menghadapi Perugia belum sepenuhnya menyimpulkan keberhasilannya. Masih ada waktu satu tahun ke depan untuk membuktikan kapasitasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
13
9
2
2
20
9
11
29
2
Atalanta
13
9
1
3
34
16
18
28
3
Inter Milan
13
8
4
1
31
14
17
28
4
Fiorentina
13
8
4
1
27
10
17
28
5
Lazio
13
9
1
3
28
14
14
28
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas