TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Persegres Gresik United berusaha segera membenahi tim sebelum tampil di turnamen Piala Presiden yang dimulai 30 Agustus mendatang.

Kekurangan menonjol yang jadi fokus tim Laskar Joko Samudro adalah lini belakang yang meninggalkan celah dan finishing touch.

Pelatih Persegres Gresik United, Liestiadi menguraikan, dalam uji coba kedua melawan Arema Cronous pada Rabu (27/8) kemarin, kelemahan tim masih sering terlihat.

"Kalau dari hasil 0-0, saya memang puas. Tapi kalau dari permainan, masih banyak kekurangan, terutama pada lini belakang," katanya pada Surya, Kamis (27/8).

Dijelaskan, dalam laga uji coba kemarin, pihaknya menempatkan empat defender pilar yakni M Rifki, Agus Nova, Rendi Siregar dan Supriyono.

Meski mereka mampu menghadang serangan-serangan dari Christian Gonzales, tak bisa dipungkiri bahwa pemain masih sering salah mengantisipasi bola dari pemain lawan.

"Pemain-pemain belakang itu memang kurang koordinasi," paparnya.

Tak hanya itu saja, ketajaman lini depan masih butuh polesan lagi, karena beberapa penyelesaian akhir dari Herman Dzumafo yang dibantu M Kamri dan Rico Simanjuntak, gagal berbuah gol.

Pihaknya menilai bahwa pemain masih terburu-buru dalam mengeksekusi bola di depan gawang lawan.

"Finishing-nya masih kurang. Masih terburu-buru," katanya.

Maka dari itu, waktu persiapan yang tersisa dua hari ini akan dimanfaatkan Laskar Joko Samudro, untuk membenahi dua lini itu. Khusus untuk pertahanan, pihaknya akan terus men-drill latihan taktik, agar team work tiap pemain semakin padu.

"Untuk lini belakang, selain empat pemain itu, kami masih punya David Faristian dan Wismoyo. Jadi kami punya pilihan pemain belakang yang siapp tampil di turnamen nanti," pungkasnya.