TRIBUNNEWS.COM - Sulit membayangkan bagaimana perasaan David De Gea saat ini. Kiper Manchester United ini sengaja menyimak detik-detik akhir bursa transfer pemain di rumah kekasihnya, penyanyi Edurne Garcia di Madrid. Ia ingin merayakan kepindahnnya ke Real Madrid yang sudah sejak lama diidam-idamkannya.

Tragis, justru kabar buruk yang didapat. Transfer kiper 24 tahun ini gagal terwujud setelah El Real terlambat menyerahkan dokumen transfer ke pihak berwenang yakni otoritas Liga Spanyol (LFP).

Padahal, Madrid dan Man United sudah sepakat dengan transfer seharga 30 juta euro, dan Man United mengambil kiper Keylor Navas dengan nilai 15 juta euro. Kesepakatan kedua klub tercapai satu jam sebelum bursa transfer pemain ditutup pukul 00.00 waktu Spanyol (CEST). Keempat pihak (Madrid, MU, De Gea, Navas) pun sudah membubuhkan tanda-tangan sepakat dengan kontrak.

Ada sisa satu jam untuk membereskan masalah administrasi. Yang jadi misteri, seperti diklaim pihak LFP, kubu Madrid baru menyerahkan dokumentasi transfer tersebut pukul 00.28 CEST, ada juga yang menyebut pukul 00.01 CEST atau hanya berselisih satu menit dari tenggat waktu. Tak ada kata maaf, transfer yang prosesnya sebenarnya sudah dimulai sebelum bursa transfer dibuka ini dinyatakan tak ada!

Apa yang sebenarnya terjadi selama satu jam itu? Pengamat sepak bola Spanyol dari Sky Sport, Guillem Balague menyebut kemungkinan dokumen Madrid tak bisa dibaca.

"Sepertinya ada masalah teknis dalam kejadian ini. Kemungkinan dokumen yang diberikan MU dan Madrid dikirim dalam format yang tidak bisa dibuka di komputer LFP," ujarnya di Sky Sports.

Kemungkinan kedua, dikutip dari AS, negoisasi Navas berbelit-belit hingga akhirnya menghabiskan waktu. Proses mendapatkan tanda-tangan kiper asal Kosta Rika itu sulit karena ia tak berniat meninggalkan Santiago Bernabeu.

Navas disebut-sebut sempat berbicara langsung dengan manajer Setan Merah, Louis van Gaal, terkait masa depannya di Inggris. Kubu MU dituding baru mengirim dokumen pembelian Navas ke Real Madrid pada detik-detik akhir hingga akhirnya Madrid pun terlambat mengirimkannya lagi ke LFP.

Kemungkinan ketiga, seperti dilansir sejumlah media Spanyol, kubu MU sengaja memperlambat proses itu hingga De Gea bisa tetap membela Setan Merah setidaknya sampai Januari tahun depan.

"Mereka melakukan itu sebagai pembalasan dendam atas gagalnya pembelian Sergio Ramos," tulis salah satu koran Spanyol dikutip lagi dari Telegraph. Namun, sejatinya MU merugi karena kontraknya tinggal tersisa setahun, dan itu berarti mereka harus melepaskan secara gratis (free transfer) musim depan.

Pihak Madrid, dan MU kini mengajukan banding transfer yang gagal itu ke pihak FIFA atau ke UEFA. Sebelumnya, pada bursa transfer musim dingin Januari lalu, FIFA menolak banding untuk kasus Bryan Ruiz.

Saat itu, saat Fulham dan Levante mencapai kata sepakat untuk proses peminjaman Bryan Ruiz selama enam bulan. Namun transfer gagal terwujud karena dokumen terlambat sampai ke LFP.