TRIBUNNEWS.COM - Polandia sukses memberi kejutan pada pertemuan pertama. Kini, saat Jerman berstatus tuan rumah, misi balas dendam sudah telontar. Yup, pertemuan kedua tim di Commerzbank-Arena, Frankfurt am Main, Sabtu (5/9) dini hari, bakal menampilkan permainan atraktif tuan rumah.

Jerman wajib menuai tiga angka untuk membalas kekalahan 0-2 pada pertemuan pertama Kualifikasi Euro 2016 Grup D. Tak sekadar angka penuh yang berarti jaminan menjadi pemuncak, kemenangan juga menjadi bagian untuk menjaga kebanggaan sebagai raksasa sepak bola dunia, plus status juara dunia yang mereka raih pada Piala Dunia 2014 di Brasil.

Pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew menegaskan, armadanya kini dalam kondisi siap tempur, meski harus kehilangan beberapa pemain utama seperti Miroslav Klose, Kevin Grosskreutz sampai Lars Bender. Namun situasi tersebut tak menyurutkan niat Der Panzer untuk menjaga ‘marwah’ mereka terhadap sang tetangga.

Sebelumnya, takluk di tangan Polandia sempat membuat Loew menjadi sasaran tembak. Ia dinilai kehilangan sentuhan yang membuat permainan monoton. Loew langsung bereaksi, dengan membuat 12 gol hanya dalam empat laga berikutnya. Sayang, tiga kemenangan terakhir didapat dari tim semenjana, yakni Georgia (2-0) dan dua kali atas Gibraltar (4-0 dan 7-0).

Tak heran, ketika menjamu Polandia, dini hari nanti, Manuel Neuer dkk tak hanya ingin mengincar tiga angka, melainkan performa menawan. “Saya sadar dengan atensi dan harapan publik untuk melihat Jerman sebagai tim juara dunia. Sekarang kami akan mengubah beberapa hal, dan akan terlihat di Frankfurt,” tegas Loew, di Kicker.de, kemarin.

Niatan Loew sebenarnya sempat diragukan kalangan media di negeri Bavaria tersebut. Latarnya tak lain kondisi para pemain yang dianggap sedang berada di fase proses meningkat. Pers di Jerman sudah bisa menebak, andalan Loew hanya kombinasi dua klub saja, Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund.

“Saya hanya melihat dari kesiapan pemain. Jangan salahkan tim pelatih jika memang Muenchen dan Dortmund terbanyak. Saya pikir kami harus menemukan kombinasi yang tepat untuk mengalahkan Polandia,” tegas Loew.

Janji Loew untuk menuai tiga angka mendapat peringatan dari kubu lawan. Striker Polandia, Robert Lewandowski mengungkapkan, timnya memang akan kesulitan bermain di Frankfurt. Tapi bukan berarti kans untuk menang tertutup begitu saja.

“Bermain di Jerman, terutama dengan atmosfer penonton yang hebat, akan memberi tekanan besar bagi tim tamu. Kami akan menghadapi tantangan hebat, tapi saya percaya kali ini kami tetap bisa melanjutkan kejutan,” sebut Lewy.

Bomber Bayern Muenchen tersebut bukan tanpa ancaman. Ia tercatat sudah mengoleksi tujuh gol di fase kualifikasi, selisih satu gol dengan striker Inggris, Danny Welbeck. Ancaman dari Polandia juga datang dari statistik permainan gelandang serang Arkadiusz Milik.

Pemain asal klub Ajax Amsterdam ini menjadi satu di antara empat pemain yang mampu menuai enam asis, bersama Ivan Rakitić (Kroasia), Senad Lulić (Bosnia-Herzegovina) dan Xherdan Shaqiri (Swiss).

Pelatih Polandia, Adam Nawałka tak memungkiri jika pasukannya punya potensi mengejutkan. Pengalaman pada pertemuan pertama, plus hasil uji coba kontra Yunani, memberi gambaran kalau mereka siap mengejutkan.

“Motivasi dan disiplin tinggi menjadi kunci. Saya memang akan tampil sedikit defensif, dan itu cara terbaik,” ungkap Nawałka, di www.gdnonline.com.